Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Ketika Kepercayaan Pramodern Bertahan di Dunia Postmodern

Diperbarui: 2 Juli 2025   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kepercayaan pramodern (Sumber gambar: Meta AI)

Keimanan, cinta, bukan sisa zaman lampau. Ia justru refleksi dari keberanian eksistensial di dunia yang meragukan segalanya

Dalam dunia yang semakin digerakkan oleh sains, rasionalitas, dan relativisme, muncul pertanyaan filosofis dan sosiologis yang mendalam: 

Bagaimana posisi agama (yang dianggap sebagai warisan pramodern) dalam lanskap postmodern? 

Apakah keyakinan terhadap Tuhan, malaikat, dan wahyu masih dapat dibenarkan secara intelektual dalam masyarakat yang kerap menolak kebenaran tunggal?

Pengertian Pramodern, Modern, dan Postmodern

*Pramodern

Mengacu pada era sebelum modernitas, di mana sistem kepercayaan teistik, mitos, dan struktur sosial hierarkis menjadi dominan. 

Agama dalam konteks ini bersifat absolut, otoritatif, dan sering kali bersatu dengan institusi politik.

*Modern

Ditandai dengan Pencerahan (Enlightenment), rasionalisme, sains, dan otonomi individu. 

Agama mulai dipertanyakan sebagai sistem kebenaran tunggal. Muncul sekularisasi dan reduksi agama ke ranah privat (Taylor, 2007).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline