Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Kepercayaan Pramodern Bertahan di Dunia Postmodern

2 Juli 2025   11:18 Diperbarui: 2 Juli 2025   08:30 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepercayaan pramodern (Sumber gambar: Meta AI)

*Postmodern

Sebuah reaksi terhadap modernitas, ditandai oleh kritik terhadap metanarasi, relativisme kebenaran, dan pluralitas interpretasi. 

Dalam konteks ini, agama tidak dihapus, tapi direposisi sebagai salah satu dari banyak sistem makna yang sah (Lyotard, 1984).

Apakah Agama Bertahan di Dunia Postmodern?

Ya! Justru dalam kekosongan dan fragmentasi dunia postmodern, banyak individu justru kembali kepada spiritualitas dan agama---bukan sebagai sistem dogmatis, tetapi sebagai jalan pencarian makna.

Menurut Zygmunt Bauman (2000), manusia postmodern hidup dalam "masyarakat cair" yang serba tidak pasti, sehingga membutuhkan jangkar eksistensial---dan agama bisa menjadi salah satunya.

Apakah Percaya Agama di Era Postmodern Adalah Irasional?

Tidak. Sejumlah pemikir kontemporer seperti Charles Taylor dan Alasdair MacIntyre membela rasionalitas iman. 

Keyakinan tidak selalu bertentangan dengan nalar; ia bisa menjadi kerangka intelektual yang memungkinkan manusia mengerti eksistensinya secara utuh.

Jika Saya Postmodern dan Percaya Agama, Saya Termasuk Apa?

Termasuk dalam kategori postmodern believer atau faithful postsecular---yaitu orang yang hidup dan berpikir dengan semangat postmodern, namun memilih tetap beriman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun