Lihat ke Halaman Asli

Fahry DzawilAlbab

mahasiswa ekonomi

Akankah Tren Pembayaran Secara Digital Merubah Perilaku Membayar Secara Tunai pada Saat dan Setelah Pandemi?

Diperbarui: 22 November 2020   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berubahnya model dari transaksi di seluruh dunia bahkan di Indonesia tidak terlepas dari adanya pergerakan tren yang awal mulanya dari barter kemudian menjadi uang dan untuk saat ini terdapat pembayaran non tunai , kartu kredit dan dompet digital.

Namun untuk saat ini terdapat dua jenis pembayaran non tunai yakni chip based fan server based yang mana chip based merupakan metode pembayaran yang mengunakan kartu yang diterbitkan oleh institusi keuangan dan sarver based merupakan metode pembayaran yang berbasis server misalnya DANA, OVO, Shopepay, Doku, Link Aja, T -- Cahs, dan lain lain

pembayaran secara digital mulai ada sejak bebrapa tahun terakhir dan menjadi tren pembayaran baru dan banyak dari starup yang mengembangkan dompet digital. 

Selain pembataran secara digital  juga terdapat pembayaran dengan menggunakan debit card yang mana itu sama dengan pembayaran digital namun perlu penggunaan kartu untuk melakukan pembayaran nya dan berbeda dengan pembayaran melalui dompet digital yang mana pembayaran tersebut hanya menggunakan tap to scan untuk menconfirmasi transaksi tersebut.

Pada masa pandemic covid 19 pembayaran secara digital lebih meningkat karena lebih aman dan tidak terjadi kontak fisik sehingga dapat melaksanakan protocol kesehatan. 

Pembayaran secara digital juga dianggap lebih gampang dan mudah hanya dengan menggunakan sebuha ponsel yang di dalam nya terdapat saldo yang cukup untuk melakukan transaksi tersebut. 

Dan berbeda dengan pembayaran yang dilakukan dengan mengunkan card yang mana dengan menggunakan card maka perlu dating ke toko atau tempat pembelanjaan untuk melakukan pembayaran sedangkan pembayaran dengan menggunakan dompet digital dapat dilakukan dimana saja, misalnya di rumah, maka dengan memesan maka pesanan akan di antar dan kita tinggal mengkonfirmasi pembayaran.

Alasan orang menggunakan dompet digital yakni karena dengan menggunakan dmpet digital ketika kita melakukan pembelanjaan maka kita akan memperoleh berbagai penawaran yang menarik misalnya saja diskon, cashback, dll. Sehingga menrik daya Tarik masyarakat untuk melakukan pembelian dengan menggunakan dompet digital.

Misalnya saja pada shopepay dimana pada setiap gerai alfamart ketika melakukan pembayaran dengan menggunakan shopepay maka akan mendapat cashback 30% berupa koin yang dapat digunakan kembali untuk malakukan pembelanjaan di marketplace shopee. 

Contoh lain yakni ketika menggunakan OVO maka ketika menggunakan OVO sebagai alat transaksi pembayaran maka akan lebih hemat misalnya ketika makan di KFC apabila menggunakan OVO sebagai alat pembayaran maka akan memperoleh diskon sebesar 25 % ( 19 -- 11 -- 20 ). 

Selain itu pada saat kondisi pandemic seperti ini seperti saat ini gojek dengan dompet digitalnya yakni gopay yang pada saat pandemic memperoleh laba 2, 7 kali lipat pada periode maret -- desember 2020 yakni mencapai 102 miliar dan hal yang mendorong tercapainya laba tersebut yakni bertambahnya merchant yang jumlahnya saat ini mencapai 900 ribu dan pihak dari gojek akan terus mendorong adanya digitalisasi merchant yang secara jangka panjang akan menjadi sebuah tren yang positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline