Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Rabu Abu dan Tiga Pilar Rohani Masa Puasa

Diperbarui: 5 Maret 2025   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Rabu Abu | Canva via Kompas.com

Umat Muslim sementara menjalankan masa puasa. Secara tak kebetulan, umat Kristen Katolik juga mengawali masa puasa. Tepatnya dimulai pada hari Rabu.

Bagi umat Katolik, hari Rabu kerap ditambahkan kata "abu" dibelakangnya menjadi Rabu Abu. 

Pada tahun 2025 ini, Rabu Abu jatuh pada tanggal 5 Februari 2025. Itu akan menjadi awal dari perjalanan rohani umat kristen Katolik.

Perjalanan rohani itu dimaknai dengan masa prapaskah. Dalam masa prapaskah itu, umat Katolik sekiranya melakukan puasa sebagai bagian persiapan untuk merayakan masa paskah. Persiapan itu terjadi selama 40 hari.

Rabu Abu menjadi pintu dari perjalanan iman umat Katolik selama masa prapaskah. Rabu Abu, selain juga sebagai awal dari masa prapaskah, itu menjadi "peringatan" tentang kerapuhan manusia dan kebutuhan untuk pembaharuan spiritual.

Seturut keyakinan agama Katolik, manusia berasal dari abu, dan akan kembali ke abu. Itu menunjukkan kerapuhan manusia yang mana tak kekal.

Seturut tradisi, di hari Rabu Abu akan dirayakan misa beserta ritus pemberian abu di dahi umat yang menghadiri misa. Pemimpin upacara (pastor/imam) akan menandai dahi umat dengan salib dari abu sebagai peringatan akan kerapuhannya.

Selain itu, kerapuhan manusia itu nampak lewat kelemahan manusia yang gampang jatuh dalam keberdosaan. Berdosa merupakan wajah kerapuhan manusia sebagai ciptaan Sang Khalik, dan karenanya manusia membutuhkan pembaharuan.

Pembaharuan itu hadir lewat pertobatan yang radikal. Jalan pertobatan yang ditampilkan dan disarankan sejak di masa Rabu Abu dan dilakukan selama masa prapaskah mencakup tiga hal penting.

Tiga hal itu kerap disebut tiga pilar rohani, yakni berpuasa/berpantang, berdoa, dan melakukan kegiatan amal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline