Lihat ke Halaman Asli

Promahadesa UNEJ Beri Wawasan Cara Mengubah Limbah Jagung Jadi Berkah

Diperbarui: 9 September 2025   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Promahadesa UNEJ "EKOTHE" bersama Ibu-Ibu Desa Serut, Panti, Jember

Jember, Jawa Timur -- Tim mahasiswa Promahadesa dari Universitas Jember (UNEJ) telah menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal. Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan bertajuk "EKOTHE : Pengolahan Teh Herbal dari Rambut Jagung", para mahasiswa memperkenalkan inovasi baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari limbah pertanian yaitu rambut jagung.

Kegiatan Promahadesa ini merupakan hasil dari identifikasi potensi yang dilakukan di Desa Serut, sebuah desa agraris penghasil jagung dengan nilai jual tinggi. Melihat banyaknya limbah rambut jagung yang belum termanfaatkan, tim mahasiswa menggagas program untuk mengolahnya menjadi teh herbal yang memiliki nilai kesehatan dan ekonomi. Program ini dibimbing langsung oleh Ibu Sri Rejeki Dwi Astuti, M.Pd.

"Desa Serut memiliki potensi pertanian jagung yang sangat besar, namun selama ini limbahnya seperti rambut jagung sering terabaikan. Melalui program ini, kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu kader Posyandu, bahwa limbah ini dapat diolah menjadi produk herbal yang bernilai jual. Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pelatihan praktis agar keterampilan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan," jelas Diranti Dwi Aprilia mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sebagai ketua dari tim Promahadesa.

Kegiatan berlangsung pada Sabtu (19/7/2025) yang bertempat di Balai Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Peserta yang hadir terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, dan ibu-ibu kader Posyandu setempat. Sosialisasi berisi pemberian wawasan mengenai manfaat kesehatan rambut jagung, potensi pemanfaatan limbah pertanian, serta demonstrasi terkait proses pengolahannya menjadi teh herbal.

Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Setelah mahasiswa melaksanakan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah rambut jagung, mereka berinisasi mengadakan pelatihan pembuatan teh rambut jangung secara lagsung di Kantor desa serut. Ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK ikut serta dalam pelatihan pembuatan teh herbal rambut jagung EKOTHE. Ibu-ibu mengamati dan mempraktekkan proses pembuatan teh herbal rambut jagung bersama mahasiswa.

Pertama-tama dimulai dari menyiapkan limbah rambut jagung yang telah dicuci bersih dan ditimbang sebanyak 2 gram untuk 1 kantong teh, kemudian menghaluskan rambut jagung beserta rempah rempah seperti kayu manis, cengkeh, kapulaga dan serai dengan perbandingan 1:2:2:2 gram untuk 1 kantong teh. Proses penghalusan dapat menggunakan chopper atau diuleg secara tradisional agar teh herbal berasa lebih enak dan aroma tehnya lebih kuat.

Proses berikutnya yaitu merebus air dan memasukkan kantong teh ke dalam gelas air panas dan diseduh selama kurang lebih tiga menit sambil diaduk perlahan. Teh herbal rambut jagung siap diminum dan dinikmati oleh ibu-ibu bersama kepala desa. Manfaat dari teh herbal ini yaitu memperlancar buang air kecil, menurunkan gula darah alami, kolesterol, dan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas. 

Foto Ibu-ibu Desa Serut sedang mencoba minuman teh herbal rambut jagung 

Masyarakat desa Serut khusunya Ibu-Ibu bersama Kepala desa, Bapak Abdul Asis menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat mengembangkan lebih lanjut untuk mendukung perekonomian keluarga dan desa. Kepala Desa Serut menyampaikan apresiasinya.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Jember ini. Program ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga membuka peluang usaha bagi warga kami, terutama para ibu-ibu. Dengan memanfaatkan limbah jagung yang selama ini terbuang, kami berharap dapat menciptakan produk unggulan desa yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline