Lihat ke Halaman Asli

Sayadella

mahasiswa

Hujan Bukan Hanya Deras, Tapi Sumber Harapan

Diperbarui: 4 Oktober 2025   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Air merupakan salah satu unsur paling mendasar yang menopang seluruh kehidupan di bumi. Tanpa air tidak ada tumbuhan yang bisa tumbuh, tidak ada hewan yang bertahan hidup, dan bahkan manusia pun tidak akan mampu melanjutkan peradapan. Bumi tempat kita tinggal ini pun permukaanya didominasi perairan, bahkan tubuh kita sendiri tersusun dari 50% - 70% air. Dari fakta sederhana ini membuktikan bahwa air berfungsi sebagai elemen krusial dalam kehidupan yang tidak bisa tergantikan.

            Meskipun ketersediaan air yang tampak melimpah tersebut di beberapa tempat justru semakin sulit dijangkau untuk mendapatkan air bersih. Semakin berkembangnya zaman pertumbuhan penduduk, banyaknya industri, dan perubahan iklim membuat pasokan air bersih yang layak konsumsi semakin terbatas jumlahnya. Banyak manusia menganggap air bersih yang layak konsumsi hanya dari sumber seperti sumur, sungai, danau dan waduk saja. Padahal terdapat air yang bisa dikonsumsi dan menjadi cadangan air bersih tanpa harus mengeluarkan biaya yaitu air hujan. Air hujan bukan sekedar butiran air yang jatuh dari langit, melainkan salah satu bentuk ketersediaan air tawar alami yang menjadi penolong ditengah krisis.

            Di tengah hiruk pikuk urbanisasi dan krisis air bersih yang semakin mengancam, hujan sering kali hanya dipandang sebagai gangguan. Kebanyakan orang beranggapan hujan merupakan penyebab banjir, sumber penyakit, bahkan banyak yang beranggap hujan merupakan musibah. Padahal dibalik derasnya tetesan air hujan tersimpan potensi besar yang belum sepenuhnya disadari. Hujan bukan sekedar deras tapi merupakan sumber harapan akan kehidupan yang berkelanjutan, akses air bersih, dan solusi ekologis yang murah dan alami.

            Krisis air bersih bukanlah isu dimasa depan, melainkan sudah hadir di depan mata sekarang ini. Menurut data Badan Pusat Statistika, lebih dari 20% rumah tangga di Indonesia masih kesulitan mendapatkan air bersih. Di saat inilah hujan menjadi harapan besar untuk melawan krisis air bersih yang terjadi saat ini. Ia datang tanpa biaya, tanpa polusi, dan tanpa eksploitasi. Air hujan bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk ketersediaan air tawar yang diturunkan langsung dari langit melalui siklus hidrologi (Maryono, 2020). Air hujan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan sumber daya alam yang menunjang kehidupan manusia.

Pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan dapat menjadi solusi dalam menghadapi masalah ketersediaan air bersih. Salah satu metode yang dinilai efektif adalah pemanenan air hujan (PAH). Sistem pemanenan air hujan (PAH) merupakan bentuk konservasi air yang bertujuan mengatasi kendala penyediaan air bersih dengan cara menampung serta menyimpan air hujan yang jatuh diatas bangunan maupun di permukaan tanah. Pemanenan air hujan dapat bermanfaat dalam mengatasi permasalahan kelangkaan air bersih, mengurangi volume limpasan air hujan dan mengisi air tanah terutama pada perkotaan yang mengalami penurunan debit air tanah akibat konsumsi berlebihan yang di perparah dengan pengurangan lahan penangkapan air hujan akibat lahan terbuka yang berubah fungsi menjadi bangunan (Heryani et al., 2013) Teknologi panen hujan ini bisa dipergunakan sebagai saran untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga selama musim kemarau.

Pemanenan air hujan (PAH) merupakan salah satu penerapan konsep Low Impact Development atau sebuah pendekatan perencanaan lahan dan rekayasa untuk mengolah air hujan secara alami, meniru kondisi hidrologi pra-pembangunan (Armianto & Nasrudin, 2024). Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih, Langkah-langkahnya cukup sederhana. Air hujan yang turun di atap rumah ditampung, lalu dialirkan lewat talang menuju tempat penampungan seperti tandon atau bak. Sebelum digunakan air disaring terlebih dahulu agar kualitasnya lebih baik dan aman untuk berbagai keperluan, bahkan untuk kebutuhan rumah tangga. Alat pemanen air hujan ini dapat dimafaatkan dalam berbagai keperluan dan memberi manfaat positif bagi kehidupan.

Beberapa manfaat dan dampak yang terjadi dengan adanya alat pemanenan air hujan ini adalah menambahkan pasokan air untuk rumah tangga, pertanian, maupun industri yang kerap mengalami keterbatasan pasokan air. Air hujan yang ditampung dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian seperti mencuci, memasak, dan mandi, hingga menyiram tanaman. Air hasil pemanenan air hujan ini juga dapat digunakan untuk irigasi pada pertanian, dimana air hujan ini memiliki kandungan nitrogen, magnesium, dan kalium yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas tanah. Selain itu pemanenan air hujan ini juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir dan tanah longsor dengan memanfaatkan tandon sebagai tempat penyimpanan air hujan. Penggunaan teknologi pemanenan air hujan ini turut mengurangi penggunaan biaya pasokan air, dan menekan resiko tercemarnya air tanah akibat zat pencemar yang berasal dari sumber air permukaan. Air hujan juga memiliki kualitas yang baik dan sehat untuk digunakan dalam kebutuhan sehari-hari setelah melewati fase penyaringan atau pengendapan.

            Bayangkan jika setiap rumah, sekolah, gedung, dan perkantoran memiliki sistem PAH ini mampu menekan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan air, mengurangi dampak kekeringan dan krisis air bersih, serta untuk menjaga cadangan air tanah. Air hujan yang selama ini hanya mengalir tanpa kegunaan itu bisa menjadi cadangan air untuk mencuci, menyiram tanaman, bahkan untuk konsumsi setelah dilakukan penyaringan. Ini bukan merupakan utopia, namun solusi nyata yang telah diuji oleh para peneliti. Selain itu pemanfaatan air hujan juga mendidik masyarakat untuk lebih menghargai alam. Dalam hal ini mengajarkan bahwa Solusi tidak hanya selalu datang dari teknologi canggih, tetapi dari kesadaran dan kemampuan untuk berubah.

            Agar air hujan benar-benar menjadi sumber harapan, diperkukan dukungan kebijakan pemerintah. Pemerintah daerah dapat memeberikan contoh dengan membuat pemanenan air hujan pada instalasi publik dan pemanfaatan air hujan tersebut dengan baik. Selain itu pemberian edukasi juga diperlukan dalam menerapkan pemanenan air hujan ini agar para masyarakat mengetahui bagaimana mekanisme pemanenan air hujan dan pemanfaatannya secara tepat dan efektif. Sebagai tambahan, pemerintah juga dapat memberikan dukungan berupa fasilitas penampungan air dan pipa paralon untuk masyarakat agar menerapkan sistem pemanenan air hujan ini dirumah untuk mengurangi krisis air.

            Selain melalui pemerintahan, pendidikan juga dapat memberikan pemahaman mengenai air hujan yang memiliki banyak manfaat ini dalam kurikulum pembelajaran. Bahwa anak-anak dan masyarakat perlu diajarkan bahwa hujan bukan merupakan musibah melainkan sesuatu harapan yang dapat membantu kehidupan dimasa depan. Dengan kemajuan teknologi pada saat ini seperti media masa, influencer, dan para komunitas dapat melakukan kampanye publik dengan menyebarkan informasi dan mengubah persepsi masyarakat mengenai air hujan. Persepsi ketika hujan tidak lagi dianggap sebagai gangguan tetapi sebuah berkah. Hal ini akan menciptakan perubahan besar dalam kehidupan dan mengurangi krisis air yang terjadi saat ini maupun masa depan.

            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hujan bukan sekedar deras. Namun air hujan adalah anugrah dari langit yang dapat dimanfaatkan untuk keberlanjutan hidup makhluk hidup dibumi ini. Selain itu air hujan merupakan peluang untuk memperbaiki cara kita hidup, cara mengolah sumber daya, dan cara kita berinteraksi dengan alam sekitra. Air hujan bukan hanya bisa dimanfaatkan melainkan juga dapat dijadikan sumber kehidupan. Maka marilah kita melihat hujan dengan sudut pandang yang berbeda. Dan mari kita sambut hujan bukan dengan keluhan melainkan dengan harapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline