Lihat ke Halaman Asli

Dea Febrina

Mahasiswa

Program Makan Bergizi Gratis di Desa Mandalamukti: Menu yang Cukup Aneh Namun Menarik

Diperbarui: 2 September 2025   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makan Begizi Gratis, sumber: dokumentasi SD Negeri 3 Rajamandala Wetan

Pada tanggal 1 September, Desa Mandalamukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, melaksanakan program makan bergizi gratis bagi siswa sekolah. Program ini menarik perhatian banyak pihak karena menu yang diberikan berbeda dari biasanya. Jika umumnya makan bergizi identik dengan nasi, lauk-pauk, dan sayur, kali ini siswa justru mendapat makanan ringan yang dinilai cukup aneh oleh sebagian guru. Menu tersebut terdiri atas Biskuit Marie Regal, Susu Frisian Flag, kacang, telur rebus, buah lengkeng, buah jeruk, serta Malkist Abon 

Ditinjau dari sisi gizi, menu ini sebenarnya tetap memberikan asupan penting. Biskuit Marie Regal menjadi sumber karbohidrat sederhana yang cepat memberikan energi. Susu Frisian Flag menyediakan protein, kalsium, dan vitamin D yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Kacang melengkapi kebutuhan protein nabati dan lemak sehat, sedangkan telur rebus memberikan protein hewani berkualitas tinggi serta vitamin B12 dan zat besi. Sementara itu, buah lengkeng dan jeruk menjadi sumber vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk daya tahan tubuh, dan Abon Malcis menambah variasi protein hewani.

Meski demikian, menu ini memiliki beberapa kelemahan. Tidak adanya karbohidrat kompleks seperti nasi atau roti membuat siswa lebih cepat merasa lapar, sehingga porsi energi yang diperoleh tidak cukup untuk menunjang aktivitas seharian. Selain itu, menu ini minim sayuran dan serat, sehingga asupan gizi menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, meski cocok sebagai cemilan sehat, menu ini kurang tepat jika dijadikan sebagai pengganti makanan utama.

Makan Begizi Gratis, sumber: dokumentasi SD Negeri 3 Rajamandala Wetan

Hal lain yang menjadi perhatian adalah kemasan makanan yang menggunakan kantung plastik. Meskipun praktis, cara ini justru menimbulkan masalah baru, yaitu penumpukan sampah plastik sekali pakai yang sulit terurai. Jika program ini berlangsung rutin tanpa solusi pengelolaan limbah, maka manfaat kesehatan yang diharapkan bisa bertolak belakang dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Program makan bergizi gratis di Desa Mandalamukti tetap patut diapresiasi karena menunjukkan perhatian terhadap kesehatan siswa. Namun, untuk mencapai keseimbangan gizi, sebaiknya menu dilengkapi dengan sumber karbohidrat kompleks dan sayur-mayur. Hal ini sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI (2020) yang menekankan pentingnya konsumsi makanan beragam dengan gizi seimbang melalui pedoman Isi Piringku. Selain itu, menurut FAO (2021), pola makan anak sekolah sebaiknya menyediakan energi dan zat gizi makro serta mikro yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitas belajar. Dengan perbaikan menu serta inovasi kemasan yang ramah lingkungan, program makan bergizi ini dapat benar-benar memberikan manfaat optimal bagi tumbuh kembang anak sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline