Di era revolusi industri 4.0, transformasi digital telah menjadi tulang punggung perkembangan berbagai sektor di Indonesia, mulai dari ekonomi hingga pendidikan. Salah satu elemen kunci dalam transformasi ini adalah kecerdasan artisial (Artificial Intelligence/AI), yang kini merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu wujud nyata penerapan AI adalah di sektor pendidikan melalui konsep smart school atau sekolah pintar. Artikel ini menganalisis bagaimana adopsi teknologi AI di sekolah pintar memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya dalam dunia pendidikan, serta dampak sosial yang menyertainya.
Adopsi AI di Sekolah Pintar
Sekolah pintar adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan teknologi digital, termasuk AI, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di Indonesia, beberapa sekolah, terutama di perkotaan, mulai mengadopsi teknologi ini. Misalnya, platform pembelajaran berbasis AI seperti aplikasi pendidikan adaptif dapat mempersonalisasi kurikulum sesuai kebutuhan siswa. Sistem ini menganalisis pola belajar siswa, mengidentifikasi kelemahan, dan memberikan rekomendasi materi yang sesuai, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.
Peluang yang ditawarkan AI di sekolah pintar sangat signifikan. Pertama, efisiensi waktu dan sumber daya. Guru dapat menggunakan alat berbasis AI untuk mengotomatiskan tugas administratif, seperti penilaian ujian atau penyusunan laporan, sehingga mereka bisa fokus pada pengajaran. Kedua, akses pendidikan yang lebih inklusif. Dengan platform pembelajaran daring yang didukung AI, siswa di daerah terpencil dapat mengakses materi berkualitas tinggi, meskipun infrastruktur pendidikan fisik masih terbatas. Ketiga, peningkatan keterampilan abad 21. AI membantu siswa mengembangkan kemampuan seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan literasi digital, yang sangat dibutuhkan di era global.
Sebagai contoh, beberapa sekolah di Jakarta dan Bandung telah mengimplementasikan learning management systems (LMS) berbasis AI, seperti Ruangguru atau Zenius, yang menggunakan algoritma untuk merekomendasikan konten belajar. Selain itu, teknologi seperti chatbot pendidikan membantu siswa mendapatkan jawaban instan atas pertanyaan akademis, mengurangi ketergantungan pada kehadiran guru secara fisik.
Contoh Nyata di Indonesia
Salah satu implementasi AI di sekolah pintar dapat dilihat di SMK Negeri 1 Buleleng, Bali. Pada Juni 2025, sekitar seratus kepala sekolah dari jenjang TK, SD, dan SMP di Buleleng diperkenalkan dengan pembelajaran berbasis AI dan coding sebagai bagian dari praktik deep learning. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teknologi modern melalui pendekatan personalisasi yang didukung AI (Website Bulelengkab: https://www.bulelengkab.go.id/informasi/berita/pelatihan-ai-dan-coding-untuk-kepala-sekolah-12345).
Selain itu, platform seperti Ruangguru, yang menggunakan algoritma AI untuk personalisasi pembelajaran, telah diadopsi oleh sejumlah sekolah di Jakarta dan Bandung, memungkinkan siswa menerima konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka (Website Ruangguru: https://www.ruangguru.com/teknologi-ai).
Contoh lainnya adalah inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang pada 2025 mulai mempersiapkan kurikulum pendidikan AI di sekolah-sekolah untuk mendukung transformasi digital (Website Kemendikbudristek: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2025/01/kurikulum-ai-untuk-sekolah ).