KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA SUKU DANI
DALAM PEMBUATAN INFRASTRUKTUR TRADISIONAL
(RUMAH HONAI/PILAMO)
Oleh : Darmina Wandik
ABSTRAK
Kehidupan masyarakat Suku Dani tidak terlepas dari peran nenek moyang. Sampai saat ini nilai-nilai yang ditinggalkan oleh nenek moyang sampai saat ini masih dihidupi oleh masyarakat Suku Dani di Wilayah Lapago atau yang dikenal dengan Wamena Lembah Balim.
Nilai utama dalam kehidupan masyarakat Suku Dani adalah nilai hidup yang baik yang selalu diwujudkan dalam kebersamaan, ketergantungan, keterbukaan dan rasa persaudaraan yang tinggi yang ditunjukkan melalui toleransi sosial budaya Suku Dani dalam pembuatan infrastruktur tradisional honai/pilamo, sehingga dengan begitu semakin meningkatkan nilai hidup yang baik bagi masyarakat Suku Dani sesuai nilai-nilai yang sudah ada dari nenek moyang mereka.
A. LATAR BELAKANG
Papua sangat terkenal dengan pulau-pulau yang memiliki banyak sekali suku, baik Suku asli Papua ataupun suku-suku yang datang dan hidup di Papua. Papua memiliki keindahannya sendiri seperti keindahan alam yang sangat menarik, bukan saja sumber daya yang melimpah tetapi juga kaya akan kebudayaannya, sesuai dengan bahasa masing-masing suku dan hal ini juga menjadikannya sebagai salah satu faktor destinasi wisata terpopuler di Indonesia maupun dunia.
Papua terdiri dari tujuh wilayah adat diantara nya adalah Lapago, masyarakat yang mendiami wilayah adat Lapago ada sembilan belas suku, tetapi sejumlah kelompok etnis yang paling dominan adalah tiga suku diantaranya Lani, Yali dan Suku Dani yang berada di kabupaten Jayawijaya, suatu dataran (lembah) pada Pegunungan Jayawijaya, yang dikenal dengan Lembah Baliem.
Suku Dani adalah suku tertua yang mendiami wilayah Lembah Baliem, sebagai suku dengan tipikal yang suka berperang. Suku Dani mempunyai nilai-nilai budaya tertentu dalam mengelola sumber daya alam yang artinya mereka bertahan hidup dengan bercocok tanam atau sebagai petani.