Lihat ke Halaman Asli

Ngafif Fatah Damawan

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Arsitektur UNNES Angkatan 2024 Ikuti Program Huawei Computer Network: Belajar Teknologi dari Sudut Pandang Baru

Diperbarui: 25 Agustus 2025   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Tangkapan layar situs website gambaran course computer network Huawei ICT Academy. (Sumber : https://e.huawei.com/en/talent/outPage/#/sxz-course

Kompasiana.com --- Di tengah rutinitas kuliah yang penuh dengan gambar denah, maket, dan teori perancangan bangunan, siapa sangka mahasiswa arsitektur juga bisa belajar tentang jaringan komputer? Itulah yang baru saja dialami oleh kami, mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Negeri Semarang (UNNES) angkatan 2024, ketika berkesempatan mengikuti program Huawei yakni Computer Network pada hari Minggu, 24 Agustus 2025 secara online.

Didampingi oleh salah satu dosen kami, Ibu Intan Pramesti Rochana, S.T., M.R.K., kegiatan ini memberi pengalaman berbeda yang jarang ditemui di kelas arsitektur. Biasanya kami sibuk membahas proporsi ruang atau konsep fasad, tetapi kali ini fokusnya bergeser ke "arsitektur" yang lain: arsitektur jaringan komputer.

Program internasional yang diselenggarakan Huawei ini mengajarkan dasar-dasar jaringan komputer, mulai dari komponen hingga bagaimana sebuah sistem dapat terhubung dan bekerja secara utuh. Penjelasannya runtut, dimulai dari hal teknis yang sederhana hingga skema jaringan yang lebih kompleks.

Bagi kami yang sehari-hari lebih akrab dengan AutoCAD, SketchUp, atau Revit, pengalaman ini terasa seperti membuka jendela baru. Ada rasa kagok pada awalnya, tapi semakin lama justru membuat penasaran. Apalagi di akhir program ada ujian yang menentukan apakah peserta layak mendapatkan sertifikat resmi dari Huawei.

Dokumentasi Mahasiswa Arsitektur UNNES angkatan 24 telah mendapatkan sertifikat Computer network Huawei. (Sumber: Dokumen pribadi)

Tidak hanya menambah wawasan, pengalaman ini juga memberi sudut pandang baru: "bahwa arsitektur tidak selalu berdiri sendiri, tetapi bisa bersinggungan dengan teknologi digital." Dunia yang semakin terhubung menuntut arsitek masa depan memahami lebih dari sekadar bangunan fisik, konektivitas juga bagian penting dari peradaban.

Harapannya, setelah mengikuti program ini, kami bisa membawa pulang lebih dari sekadar sertifikat. Kami ingin pengalaman ini menjadi modal untuk berkreasi lebih luas, tidak hanya dalam merancang bangunan yang indah, tetapi juga solusi yang selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline