Lihat ke Halaman Asli

Cindy Gayuh Kawening

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Dari Limbah ke Ladang Bisnis, Anyaman Ini Laris Manis

Diperbarui: 31 Juli 2025   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FIB UB Kelompok 70 Bersama Pengrajin Anyaman Plastik Deva Junior Production di Rumah Produksi Ibu Fitri (20/07/2025). Sumber: Pribadi

SUMBEROTO, MALANG -- Siapa sangka, dari sebuah rumah sederhana di Desa Sumberoto, Malang, lahir produk kerajinan tangan yang telah melanglang hingga Jakarta, Jogja, Bali, bahkan Hongkong. Adalah Deva Junior Production, sebuah usaha rumahan yang konsisten memproduksi tas dan wadah berbahan plastik daur ulang sejak 2011.

Didirikan oleh ibu Fitri. Dengan semangat tinggi, usaha ini berawal dari kegigihan pribadi. Ia memproduksi setiap tas di rumahnya sendiri, dan sebagian besar dikerjakan secara mandiri sebelum merekrut delapan pekerja untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Inovasi Daur Ulang yang Estetik dan Ramah Lingkungan

Berbeda dari kerajinan konvensional, Deva Junior Production menggunakan plastik daur ulang sebagai bahan utama. Meski berbahan limbah, hasilnya tak bisa dianggap remeh. Setiap produk memiliki nilai estetika tinggi, daya tahan kuat, dan diproduksi dalam beragam bentuk seperti tas harian, tempat laptop, hingga bakul multifungsi.

Menariknya, model dan ukuran tidak dibuat massal. Tiap pengrajin memiliki karakteristik ukuran masing-masing. Sang pendiri sendiri memilih ukuran standar 20x20 cm untuk banyak desainnya. Model yang ditawarkan pun fleksibel.

Hasil Kerajinan Anyaman Plastik yang Telah Selesai Diproduksi (20/07/2025)  Sumber: Pribadi

Pemasaran Unik dan Tantangan yang Dihadapi

Pemasaran dilakukan dengan sistem pre-order, pelanggan memesan terlebih dahulu, baru kemudian produk dikerjakan. Hal ini memastikan kualitas tetap terjaga dan produk benar-benar sesuai permintaan. Tak hanya itu, produsen juga membuka peluang kerjasama branding. Pelanggan boleh memberikan label merek sendiri pada produk yang dibeli dalam jumlah tertentu.

Meski begitu, usaha ini tidak lepas dari tantangan. Persoalan modal dan perluasan pemasaran masih menjadi kendala utama. Harga bahan yang terus naik, serta keharusan pembelian minimal satu kodi (20 buah), menjadikan target pasar lebih spesifik dan terbatas.

Produk-produk Deva Junior Production dibanderol mulai dari Rp12.000 untuk bahan kaca sederhana, hingga Rp55.000 tergantung tingkat kesulitan. Bahan jali-jali yang lebih premium, bahkan bisa mencapai harga di atas Rp100.000, sebanding dengan kualitas dan desainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline