Lihat ke Halaman Asli

cindy sutrisno putri

random writting

Apa Salahnya Menggunakan Bahasa Daerah?

Diperbarui: 6 Maret 2021   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(source : krjogja.com)

Bersyukur bisa hidup di negara Indonesia karena kaya akan bahasa dan budayanya yang bermacam-macam dan unik. 

Bagi saya itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri untuk menggunakan Bahasa daerah dimana tempat saya tinggal dan memperkenalkannya kepada teman-teman saya ditempat baru. 

Saya adalah orang yang lahir dan besar di Provinsi Jawa Tengah, maka sehari-hari Bahasa yang saya gunakan adalah Bahasa Jawa. Dalam berbicara dengan teman sebaya biasanya saya menggunakan Bahasa Jawa ngoko, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua biasanya menggunakan Bahasa Jawa krama karena lebih halus dan sopan. 

Contoh perbedaan Jawa ngoko dan krama seperti "koe wes mangan rung ?" untuk Jawa ngoko dan versi krama nya "sampean sampun dhahar?" seperti itulah kira-kira.

Sebagai Bahasa sehari-hari warga Jateng, Bahasa Jawa biasanya sudah diterapkan oleh orangtua kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. 

Bahkan sejak SD hingga SMA semua sekolah menerapkan mata pelajaran Bahasa Jawa yang mempelajari mengenai Bahasa Aksara Jawa, penggunaan Bahasa Jawa yang tepat agar lebih mengenal budaya Jawa. 

Menurut saya hal ini adalah salah satu bentuk untuk melestarikan Bahasa daerah yang tepat dengan cara tetap mengajarkan pada generasi muda. 

Namun, saat ini banyak anak muda yang sudah meninggalkan Bahasa daerahnya karena dianggap memalukan alias sudah bukan jamannya sehingga mereka mulai menggunakan Bahasa-bahasa gaul jaman sekarang.

Seperti pengalaman saya ketika pertama kali pindah ke Tangerang untuk melanjutkan kuliah, saya masih sedikit kesulitan saat menggunakan Bahasa Indonesia ketika berbicara dengan orang lain sehingga terkadang saat saya berbicara dengan teman, saya seringkali ditertawakan karena logat dan Bahasa saya yang dibilang medok dan sangat baku. 

Padahal bukankah tersebut hal yang wajar ketika baru pindah di tempat baru tidak mungkin seseorang mampu menggunakan bahasa yang sama ditempat itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline