Ditengah kemajuan teknologi yang semakin meningkat, Kecerdasan Buatan (AI) seringkali menjadi sorotan utama. Menurut Rich and Knight (1991), Kecerdasan Buatan merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. Secara sederhana, Kecerdasan Buatan (AI) ini ialah sebuah sistem dalam komputer yang dibuat untuk meniru pemikiran dan tindakan pada manusia. Tujuan utama dari Kecerdasan Buatan (AI) ini adalah untuk meniru proses berpikir dan tindakan manusia ke dalam bentuk algoritma dan program komputer.
Hal ini juga terlihat di dunia pendidikan, dimana cara belajar, mengajar dan persiapan untuk masa depan juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut pada akhirnya mengharuskan pendidikan saat ini juga beradaptasi dengan teknologi baru yang mungkin membawa pengalaman pembelajaran yang lebih efektif. Tetapi kemajuan teknologi ini pula tidak menutup kemungkinan adanya tantangan-tantangan baru dalam dunia pendidikan. Maka dari itu esai ini dibuat untuk memperdalam pemahaman tentang Kecerdasan Buatan (AI) dan juga resikonya dalam dunia pendidikan.
Ada banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dapi penggunaan AI terutama dalam dunia pendidikan. Secara umum, AI dapat membantu kita dalam mengoptimalkan pembelajaran, membuat pekerjaan pendidik menjadi lebih efektif, dan mempermudah akses pendidikan. Adapun manfaatnya yaitu dapat mengoptimalkan tugas administrasi yang dibebani kepada para pendidik sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran. Seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Nadiem Makarim bahwa guru diberi banyak sekali tugas yang sifatnya administratif dimana guru diminta untuk mengerjakan berbagai tugas administrasi yang memakan waktu mereka sehingga mengurangi fokus pendidik dalam mengajar dan berinovasi didalam kelas.
Tetapi dengan adanya Kecerdasan Buatan (AI) maka pendidik tidak perlu lagi menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk menyelesaikan tugas administrasi seperti Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 yang sekarang telah diganti menjadi Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka. Dengan adanya Kecerdasan Buatan (AI) ini sangat memungkinkan para pendidik untuk mendapatkan lebih banyak waktu dan energi untuk mengajar peserta didik secara ebih efektif sehingga dapat meningkatkan kelancaran dalam seluruh proses pembelajaran.
Selain mempermudah pekerjaan pendidik, Kecerdasan Buatan (AI) pula memiliki manfaat bagi perserta didik. Dimana yang kita ketahui, setiap peserta didik mempunyai cara atau gaya belajar dan juga minat yang berbeda-beda dengan peserta didik lainnya. Dalam hal ini AI akan menganalisis cara belajar para siswa untuk menyesuaikan materi serta metode pengajaran yang paling tepat secara personal.
AI pula dapat menyesuaikan kurikulum dimana AI dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang berbeda-beda (contohnya, video, simulasi interaktif, dll). Dengan begitu, AI sangatlah membantu bagi pendidik yang dimana hal tersebut dapat membuat mereka menyediakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dan juga adaptif. Sehingga peserta didik pula dapat belajar dengan cara yang efektif dan sesuai dengan minat mereka masing-masing.
Selain itu, Kecerdasan Buatan (AI) pula mempunyai manfaat lain untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan. Di Indonesia ada beberapa sekolah yang dibuat khusus untuk para peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus seperti Tunarungu, Tunanetra, dll. Tetapi adanya AI tentu sangat dapat sekali untuk membantu kebutuhan-kebutuhan khusus tersebut. Contohnya, teknologi speech-to-text memungkinkan peserta didik dengan kebutuhan khusus tunarungu untuk tetap dapat mengikuti proses pendidikan secara real-time, sementara text-to-speech dapat membantu peserta didik dengan kebutuhan khusus tunanetra untuk dapat membaca materi pembelajaran.
Adapula pembelajaran secara daring yang ditenagai oleh AI juga dapat memungkinkan untuk peserta didik di daerah terpencil ataupun mereka yang tidak bisa mengaksesinstitusi pendidikan tradisional untuk mereka mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas. Maka dari itu hal ini sangat lah memberi dampak yang sangat baik dalam dunia pendidikan. Dimana, Kecerdasan Buatan (AI) dapat membuka pintu bagi lebih banyak lagi individu-individu lain utnuk bergabung dalam proses pembelajaran.
Tetapi dibalik banyaknya manfaat yang kita dapat dari adanya Kecerdasan Buatan (AI) tidak menutup kemungkinnan pula akan timbul banyaknya tantangan dari AI tersebut. Beberapa tantangan tersebut seperti adanya peluang kehilangannya pekerjaan guru. Dimana, dengan cangggihnya kemampuan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas administratif dan juga memberikan tutor individual hal tersebut membuat adanya tanggapan bahwa peran guru akan tergantikan. Tetapi walaupun AI dapat mengambil alih tugas-tugas rutin guru tetap saja AI tidak dapat menggantikan peran guru sebagai pengajar seperti empati, kemampuan menginspirasi, pemahaman konteks sosial dan emosional siswa, serta bimbingan moral.
Adapun tantangan lainnya itu seperti ketergantungan pada teknologoi. Apabila siswa terlalu sering menggunakan bahkan mengandalkan AI dalam proses pengerjaan tugas, hal tersebut dapat menimbulkan resiko bahwa mereka mungkin akan kurang dalam mengembangkan keterampilan dalam diri mereka seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah sendiri, kreativitas, dan kemampuan penelitian. Pada dasarnya tujuan pendidikan itu untuk menumbuhkan kemandirian dan kapasitas untuk belajar sepanjang hayat. Maka dari itu penting sekali untuk kita menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) dengan sebaik-baiknya.