Sebuah Pengantar:
Saudaraku sebangsa dan setanah-air, ijinkan aku memulai sebuah narasi yang bukan sekadar cerita bersambung, tapi semacam journey kolektif menuju cita-cita kemerdekaan yang utuh dan inklusif.
Sengaja ini dimulai pada 1 Oktober 2025 yang diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, dan direncanakan berakhir pada 17 Agustus 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka.
Durasi panjang 20 tahun ini akan dibagi menjadi beberapa fase tematik atau babak naratif.
Alur Besar Menuju 2045 :
Fase 1 (2025–2030): Mendengar Suara Bangsa – Mengumpulkan ekspresi, keluhan, harapan anak bangsa dari berbagai daerah.
Fase 2 (2030–2035): Menyalakan Cahaya Solusi – Menampilkan tokoh-tokoh lokal yang mulai bergerak, komunitas yang berinovasi.
Fase 3 (2035–2040): Membangun Jembatan – Kolaborasi antar daerah, lintas budaya, lintas generasi.
Fase 4 (2040–2045): Merdeka Seutuhnya – Refleksi dan perayaan bahwa setiap anak bangsa telah menemukan tempatnya dalam Indonesia.
Ini bukan sekadar cerita. Juga bukan proyek. Ini adalah panggilan jiwa, diantara riuhnya sejarah dan sunyinya luka-luka yang belum sempat bicara. Di tubuh negeri ini, ada jejak langkah yang tertinggal, ada suara-suara yang terpinggirkan,ada harapan yang terus menyala meski sering dikhianati oleh waktu dan kuasa. Indonesia sebagai harmoni, belum selesai jadi satu suara yang utuh.