Lihat ke Halaman Asli

cecep imron

Mahasiswa

Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Al-Zarnuji di Era Modern

Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemikiran pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Imam Al-Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim merupakan warisan intelektual yang sarat dengan nilai moral, spiritual, dan etika belajar. Walaupun ditulis pada masa klasik, gagasan Al-Zarnuji masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan masa kini yang sering diwarnai oleh kemerosotan adab dan degradasi moral peserta didik.

Al-Zarnuji menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan bukan sekadar penguasaan pengetahuan, melainkan pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia. Dalam pandangannya, ilmu hanya akan bermanfaat apabila disertai dengan niat yang tulus, adab yang benar, serta tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Prinsip ini mengingatkan bahwa pendidikan sejati tidak boleh terlepas dari nilai-nilai spiritual. Di tengah arus modernisasi dan komersialisasi pendidikan, gagasan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan bisnis, melainkan ibadah dan pengabdian.

Selain itu, Al-Zarnuji menempatkan hubungan guru dan murid sebagai inti dari proses pendidikan. Guru dianggap sebagai sosok yang harus dihormati karena darinya mengalir keberkahan ilmu. Murid dituntut memiliki sikap tawadhu’, disiplin, dan penuh kesungguhan dalam belajar. Meskipun pada masa kini relasi guru-murid lebih bersifat demokratis, nilai-nilai penghormatan dan keteladanan tetap harus dijaga agar suasana belajar tetap bermakna dan beradab. Dalam konteks pendidikan modern, pandangan ini dapat diterjemahkan sebagai upaya membangun interaksi edukatif yang berimbang antara otoritas guru dan kebebasan berpikir murid.

Pemikiran Al-Zarnuji juga menegaskan pentingnya integrasi antara intelektualitas dan moralitas. Ilmu pengetahuan yang tinggi tanpa moral yang baik hanya akan menghasilkan manusia cerdas namun kehilangan arah. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter sebagaimana ditekankan dalam Ta’lim al-Muta’allim, yaitu menanamkan kesadaran moral, kejujuran, dan tanggung jawab sosial dalam diri peserta didik.

Menurut saya, Al-Zarnuji memberikan landasan filosofis yang kuat bagi pengembangan pendidikan beradab di era global. Pemikirannya menyeimbangkan antara akal, hati, dan perilaku. Ketika dunia pendidikan modern sibuk mengejar capaian kognitif dan teknologi, pemikiran Al-Zarnuji hadir sebagai pengingat agar pendidikan tetap berakar pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Dengan demikian, relevansi pemikiran pendidikan Islam Al-Zarnuji tidak terletak pada bentuk kurikulum atau metode pengajarannya, melainkan pada jiwa dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Pendidikan yang beradab, berakhlak, dan berorientasi pada kemaslahatan manusia adalah cita-cita yang sejalan dengan ajaran Al-Zarnuji dan menjadi kebutuhan mendesak dalam membangun peradaban modern yang berkarakter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline