Sidoarjo - Senin, 29 September 2025, pukul 15.45 WIB, bangunan mushola di kompleks Pondok Al Khoziny Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, ambruk saat puluhan santri melaksanakan salat Ashar berjemaah.
Menurut saksi mata, terdengar suara gemuruh sebelum atap dan dinding bagian atas roboh, menimpa jamaah yang sedang berada di dalam mushola.
Kronologi evakuasi berdasarkan catatan di lapangan:
15.45 WIB — mushola roboh
16.00 WIB — Koramil 0816/03 Buduran berkoordinasi dengan Polsek dan Basarnas menuju lokasi
16.15 WIB — ambulans tiba dan mengevakuasi korban yang dapat dijangkau
17.15 WIB — sekitar 20 korban berhasil dievakuasi ke RSUD Sidoarjo, sementara sejumlah lainnya masih terjebak reruntuhan
Hingga malam, tercatat satu santri meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Korban luka dilarikan ke RSUD Sidoarjo, RSI Siti Hajar, RS Delta Surya, dan sejumlah rumah sakit sekitar.
Beberapa korban dengan luka ringan telah dipulangkan setelah mendapat perawatan. Namun, tim SAR masih berupaya keras mengevakuasi dua korban lain yang diduga masih hidup di bawah reruntuhan.
Proses evakuasi menghadapi kendala karena material beton yang padat, akses tertutup reruntuhan, serta risiko runtuh susulan. Alat berat berupa ekskavator dan lampu sorot telah dikerahkan sejak sore hari untuk mempercepat pembongkaran material.
Berdasarkan keterangan pihak terkait, ambruknya bangunan diduga disebabkan fondasi yang tidak kuat menopang beban. Lantai tiga mushola dilaporkan baru selesai dicor pada hari kejadian, sehingga diduga konstruksi belum stabil.
Pengasuh Pondok Al Ghozini menyampaikan bahwa pembangunan dilakukan secara bertahap sekitar sembilan bulan, dan pengerjaan lantai atas masih dalam tahap akhir.
Pihak berwenang akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait aspek teknis pembangunan, izin bangunan, dan kualitas material untuk memastikan penyebab pasti runtuhnya mushola tersebut.