Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Kamalia Puteri

Mahasiswa di Universitas Islam Sultan Agung

Internet of Things dalam Industri Manufaktur

Diperbarui: 10 Januari 2024   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kawan lama

Penulis Pertama : Cahaya Kamalia Puteri 31602300057

Penulis Kedua : Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung

cahayakamaliaputeri@gmail.com

aidazizah@unissula.ac.id

Manfaat serta dampak dari Internet of Things (IoT) dalam Industri Manufaktur

Internet of Things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet.

Internet of things atau yang dikenal dengan IoT terdiri dari dua kata yaitu "internet" dan "things". Internet memiliki arti jaringan di seluruh dunia dari sistem komputer yang saling terkait menggunakan standar protokol internet (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang dapat menghubungkan jutaan orang diseluruh dunia. Tiap orang dengan implant kardiak, hewan ternak dengan biochip atau peralatan yang dilengkapi sensor dikenal sebagai "things" pada IoT. Pada IoT, "things" dapat berupa RFID (Radio Frequency Identification), sensor, actuator, handphone atau hal sejenisnya yang dapat membentuk suatu skema sehingga dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Atzori et al., 2010).

IoT menghubungkan Things melalui sebuah jaringan sehingga manusia dapat melakukan sesuatu dengan data yang diperoleh (Park et al., 2012). Sehingga secara general IoT dapat di definisikan sebagai jaringan smart objek yang terbuka dan komprehensif yang dapat mengatur, membagikan informasi dan data secara otomatis serta merespon suatu situasi dan perubahan pada lingkungan. IoT yang diterapkan di industri lebih fokus pada menghubungkan perangkat yang berpengaruh terhadap infrastruktur, manufaktur dan hal lain yang berkaitan dengan kegiatan industri dengan tujuan keuntungan bisnis (Mondal, 2019). 

Unsur utama dalam IoT:

  • Sensor: mampu mengubah perangkat IoT, tepatnya pada segi jaringan dari yang sistemnya pasif
  • berubah menjadi aktif dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar.
  • Kecerdasan buatan / artificial intelligence: (AI) menjadi salah satu benang merah yang "menghidupkan" IoT. Dengan AI, perangkat bisa berkomunikasi secara pintar. Lebih dari itu, perangkat IoT yang dibekali AI akan bisa melakukan kemampuan analisis yang lebih kompleks, seperti koleksi data, mengatur jaringan, bahkan mengembangkan algoritma. Dengan demikian, kehadiran AI pada perangkat IoT juga memungkinkan mereka dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa harus menerima instruksi dari si pengguna.
  • Koneksi jaringan: menjadi komponen pendukung sistem IoT untuk bisa berkomunikasi secara
  • lancar. Konektivitas yang diperlukan sejatinya harus berjalan stabil, tetapi tidak perlu hadir dalam load ukuran besar.
  • Perangkat mikro: Kehadiran perangkat mikro atau berukuran kecil dapat meningkatkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas performa IoT. Belum lagi, semakin kecilnya perangkat juga akan memiliki nilai biaya yang semakin sedikit.

Cara kerja Internet of Things adalah dengan menggunakan argumen dari algoritma bahasa pemrograman yang dibuat. Setiap argumen yang terbentuk mengarah pada interaksi yang membantu perangkat keras dan mesin menjalankan fungsi dan tugas. Artinya, mesin tidak lagi bergantung pada bantuan manusia dan dapat dikendalikan secara otomatis. Elemen terpenting dalam menjalankan suatu program adalah jaringan Internet, koneksi antara system dan perangkat keras . Tugas utama manusia adalah berperan sebagai pengawas dan senantiasa memantau setiap gerak dan pengoperasian mesin. bekerja. Hambatan terbesar dalam pengembangan Internet of Things adalah sumber daya yang sangat mahal dan struktur jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan masih terlalu tinggi dan tidak semua kota dan negara menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline