Lihat ke Halaman Asli

Buwana Marhenta

designer yang mencoba untuk menulis

Restoran dengan Suasana seperti Rumah Saudara: Restoran Dapur Bali Mula

Diperbarui: 20 Juni 2022   08:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Membicarakan tentang makanan, tentu Bali tidak pernah terlupakan. Selain keindahan Alam dan budayanya, Bali juga terkenal akan citarasa makanannya yang punya keunikan dengan rasa rempah rempahnya. Beruntung, pada bulan mei saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Bali. 

Dalam perjalanan ku ke Bali saya ingin untuk pergi ke satu restoran yang Bernama Dapur Bali Mula. Restoran ini berada di Desa Les, kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng yang mana berjarak kurang lebih 3 jam dari hotel saya yang berlokasi di Denpasar. 

3 jam perjalanan saya tempuh menggunakan mobil, melewati jalan menanjak menurun dan berliku melalui kintamani akhirnya saya sampai di desa Les. 

Bergegas tancap gas menuju restoran Dapur Bali Mula, karena perut sudah menunjukkan raut tidak senang karena lapar. Sesampainya di sana, saya disambut dengan suasana pedesaan asli bali yang indah. 

Ketika saya datang, saya tidak disambut dengan buku menu dan “mari kak mau pesan apa?” melainkan saya disapa dengan senyuman hangat dari seluruh pekerja dan termasuk pemilik restoran yaitu Chef Yudi. Chef Yudi yang terlihat sibuk di dapur untuk melayani pengunjung lain mempersilahkan saya untuk duduk terlebih dahulu. 

Sembari duduk santai saya kemudian diberi tuak manis atau masyarakat jawa mengenalnya dengan legen. Tuak manis yang dihidangkan tentu membuat mata saya terbuka lebar setelah Lelah 3 jam menyetir. Rasa yang diberikan sungguh segar, rasa kecut fermentasi yang tidak kalah dengan rasa manis yang mendominasi ini sungguh membuat sensasi yang menyegarkan di mulut.

Dok Pribadi

Tanpa menunggu waktu yang lama setelah dihidangkannya tuak manis, Nampak chef Yudi berjalan membawa piring ke meja saya. Chef yudi menjelaskan bahwa hidangan selanjutnya adalah rujak tuna, sebuah hidangan yang terbuat dari ikan tuna mentah, dengan dipping sauce cuka, kecap asin, dan cabai rawit cacah. Hidangan ini terlihat seperti hidangan jepang yaitu sashimi. 

Tuna yang dihidangkan tidak memancarkan bau amis sama sekali sehingga saya merasa sangat aman untuk menyantap ikan tuna mentah itu. Chef Yudi berkata bahwa ini adalah keberuntungan saya, hari ini nelayan sekitar menangkap seekor ikan tuna. 

Banyak pengunjung yang datang beberapa hari sebelumnya meminta untuk dihidangkan rujak tuna, namun sayang tidak ada nelayan yang menangkap ikan tuna. Tidak salah bila Chef Yudi berkata hari itu adalah hari keberuntungan saya, karena rujak tuna yang disajikan memang sangat lezat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline