Lihat ke Halaman Asli

Berty Sinaulan

TERVERIFIKASI

Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Kita Perlu Mengenal Papua Jauh Lebih Dalam

Diperbarui: 31 Desember 2016   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papan nama Bandara Internasional Frans Kaisiepo. (Foto: Frans Kaiseipo Airport)

Saat diluncurkannya uang rupiah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) emisi 2016 bertepatan Hari Bela Negara 19 Desember 2016, hampir sebagian besar publik menyambut gembira. Pada uang kertas emisi 2016 itu tidak lagi tertulis “Bank Indonesia” tetapi “NKRI” sebagai pihak yang mengeluarkan rupiah. Sekaligus menunjukkan kedaulatan negara yang diwujudkan melalui lembaran dan koin rupiah.

Namun ada saja yang usil. Ada yang mempertanyakan, mulai dari mengira rupiah mirip Yuan, satuan mata uang Renminbi dari Tiongkok, sampai wajah-wajah yang ditampilkan pada uang rupiah emisi 2016. Salah satu yang dipertanyakan adalah uang kertas NKRI pecahan Rp 10.000. Pertanyaan bernada melecehkan itu datang dari sejumlah pengguna media sosial. Dipertanyakan, siapakah tokoh tersebut? Apakah jasanya bagi Indonesia?

Contoh uang NKRI pecahan Rp 10.000 bergambar Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo. (Foto: Tribun News).

Lebih menyedihkan lagi, komentar-komentar terhadap pertanyaan melecehkan itu. Ada yang bilang tidak kenal, tidak tahu jasanya, tidak pernah dengar namanya, sampai tidak pernah belajar di sekolah tentang tokoh tersebut.

Padahal, wajah yang tercantum dalam uang kertas NKRI pecahan Rp 10.000 itu adalah Frans Kaisiepo. Seorang pahlawan nasional kelahiran Wardo, Papua, pada 10 Oktober 1921, dan meninggal NKRi dunia di Jayapura, Papua, pada 10 April 1979. 

Dia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua dari 1964 sampai 1973, dan atas jasa-jasanya pada penyatuan Papua dengan NKRI, maka dia ditetapkan sebagai pahlawan nasional dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Papua.

Bukan hanya itu. Namanya juga diabadikan sebagai nama bandar udara internasional di Biak, Papua. Selain itu, salah satu Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut juga diberi nama KRI Frans Kaisiepo.

Prangko Frans Kaisiepo. (Foto: PT Pos Indonesia)

Sebelum wajahnya diabadikan dalam uang kertas NKRI, pahlawan nasional asal Papua itu juga telah ditampilkan dalam prangko RI pada 1999. Sebagaimana uang, prangko juga merupakan lambang kedaulatan suatu negara. Jadi agak aneh, kalau masih banyak yang tak mengenal salah satu tokoh penting dalam sejarah NKRI.

Pencerminan Masyarakat

Di luar upaya yang tampaknya sengaja ingin melecehkan tokoh asal Papua tersebut, bisa dibilang apa yang terjadi merupakan pencerminan masyarakat luas bahwa Papua memang belum dikenal. Padahal NKRI tidak lengkap tanpa Papua. Justru dari Papua banyak hal yang membantu kedaulatan, keindahan, dan kekuatan negara tercinta ini.

Frans Kaisiepo hanya salah satu contoh saja. Masih banyak hal-hal lain yang belum diketahui atau hanya diketahui sedikit oleh masyarakat luas. Itu baru sebatas sesama anak bangsa, apalagi orang dari luar Indonesia, bisa jadi banyak pula yang tidak tahu apa-apa tentang Papua.

Raja Ampat. (Foto: raja-ampat.biz)

Padahal banyak keindahan yang hanya bisa dilihat atau dinikmati di Papua. Contohnya, dari sisi pariwisata “ujung Timur” Indonesia itu. Kalau disebut, paling-paling orang hanya tahu daerah tujuan wisata, Raja Ampat, yang memang sedang boomingsaat ini. Salah satu destinasi bagi para penyuka wisata bahari, terutama menyelam, Raja Ampat bahkan disebut-sebut sebagai salah satu tempat diving tercantik di dunia.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline