Lihat ke Halaman Asli

Berliani November

Mahasiswa : komunikasi

Kep1er Buka Jalan Kembalinya K-pop ke China Setelah 9 Tahun Embargo Budaya

Diperbarui: 24 Agustus 2025   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Girlband K-pop Kep1er dijadwalkan tampil di Provinsi Fujian, Tiongkok, pada 13 September 2025 (Foto: Dok. Klap Entertainment)

Industri musik Korea Selatan tengah bersemangat menyambut kabar menggembirakan setelah hampir satu dekade menunggu. Girl band Kep1er dijadwalkan tampil di Fuzhou, Provinsi Fujian, pada 13 September 2025, menandai kembalinya konser K-pop ke China setelah embargo budaya yang berlangsung selama 9 tahun.

 Konser Bersejarah di Fujian

Grup yang dikelola bersama oleh anak perusahaan musik CJ ENM, WakeOne, dan Klap Entertainment ini akan tampil di Fujian Meeting Hall, venue yang mampu menampung hingga 1.500 orang. Namun, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, kapasitas penonton akan dibatasi sekitar 1.000 orang.

Konser yang bertajuk "Fan Con Tour in Fuzhou" ini akan menampilkan sekitar 15 lagu pilihan dari Kep1er. Acara ini menjadi salah satu konser besar pertama untuk Kep1er di China sejak pelonggaran pembatasan, memberikan harapan besar bagi industri hiburan Korea.

 Latar Belakang Embargo Budaya

China memberlakukan larangan tidak resmi terhadap konten budaya Korea sejak 2016 sebagai respons atas penempatan sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) yang dipimpin Amerika Serikat di Korea Selatan. Beijing menganggap penempatan sistem pertahanan ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional China.

Akibat larangan ini, pertunjukan artis K-pop diblokir di daratan China, dan konten Korea dihapus dari platform penyiaran China. Penutupan akses ke pasar terbesar untuk ekspor budaya Korea ini memberikan pukulan berat bagi sektor konten budaya, pariwisata, dan barang konsumen Korea.

Kerugian Ekonomi yang Massive

Embargo China diperkirakan telah merugikan ekonomi Korea Selatan hampir 16 miliar dollar AS sejak 2016, menurut profesor Kang Soyoung dari Seoul Digital University. Pasar China yang memiliki daya beli konsumen tingkat atas menjadi kehilangan besar bagi industri K-content dan K-pop.

Sinyal Pencairan Hubungan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline