Mohon tunggu...
andry fitrian
andry fitrian Mohon Tunggu... Dosen Pendidikan Fisika Universitas Indraprasta PGRI

Penulis merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cold Room Monitoring & Early Warning: Inovasi Mahasiswa Unindra Berbasis IoT untuk Menjaga Kualitas Produk Dingin

17 Oktober 2025   11:08 Diperbarui: 17 Oktober 2025   11:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prototipe Cold Room Monitoring & Early Warning(Sumber: Dok. Pribadi)

Kemajuan teknologi kini telah menembus berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan suhu ruang pendingin atau cold room. Di balik rak-rak pendingin yang sering kita lihat di rumah sakit, laboratorium, hingga tempat penyimpanan bahan makanan, tersembunyi tantangan besar: bagaimana memastikan suhu tetap stabil agar kualitas produk tidak rusak? Dari kegelisahan inilah, sekelompok mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI melahirkan ide inovatif yang memadukan ilmu fisika, teknologi informasi, dan semangat kewirausahaan muda.

Tim yang menamakan diri Chillmonitor.id ini beranggotakan Aulia Valentina Sulistiawati (ketua, Pendidikan Fisika), Daffa Septiani (Pendidikan Fisika), Yulita Apriani (Pendidikan Ekonomi), dan Fatih Aryaseta Maeriddzka (Teknik Informatika), dengan bimbingan Andry Fitrian, M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Fisika. Mereka tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yang berfokus pada pengembangan produk inovatif berbasis teknologi.

Melalui proyek bertajuk Cold Room Monitoring and Early Warning IoT-Based System, Chillmonitor.id merancang dan membangun sistem pemantauan suhu dan kelembaban berbasis Internet of Things (IoT) untuk ruang pendingin. Sistem ini dilengkapi dengan sensor DHT22 yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu dan kelembaban secara real-time. Data yang diperoleh kemudian dikirim ke sistem berbasis cloud untuk dianalisis dan dimonitor oleh pengguna melalui perangkat digital.

Yang membuat inovasi ini semakin menarik adalah fitur peringatan dini otomatis. Ketika suhu atau kelembaban ruang pendingin melampaui batas yang ditentukan, sistem akan mengirimkan notifikasi langsung melalui aplikasi WhatsApp. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk segera melakukan tindakan korektif sebelum kerusakan produk terjadi. Dengan demikian, Chillmonitor.id tidak hanya menghadirkan teknologi monitoring, tetapi juga solusi preventif yang praktis dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Prototipe sistem ini telah diuji coba di Laboratorium Fisika Universitas Indraprasta PGRI. Dari hasil pengujian, sistem berhasil menampilkan pembacaan suhu dan kelembaban secara akurat serta mengirimkan notifikasi peringatan dalam hitungan detik. Kinerja tersebut menunjukkan potensi besar bagi aplikasi ini untuk dikembangkan lebih lanjut dalam skala industri, seperti pada penyimpanan bahan makanan, vaksin, atau produk farmasi yang sensitif terhadap suhu.

Set Cold Room Monitoring & Early Warning berbasis IoT(Sumber: Dok. Pribadi)
Set Cold Room Monitoring & Early Warning berbasis IoT(Sumber: Dok. Pribadi)

Lebih dari sekadar proyek teknologi, karya Chillmonitor.id mencerminkan sinergi lintas disiplin ilmu. Mahasiswa fisika memahami prinsip dasar pengukuran dan kalibrasi sensor, mahasiswa teknik informatika merancang sistem IoT dan konektivitas data, sementara mahasiswa ekonomi memikirkan aspek keberlanjutan dan peluang pasar. Pendekatan kolaboratif ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi masa kini lahir dari kerja sama berbagai bidang ilmu yang saling melengkapi.

Bagi tim Chillmonitor.id, keberhasilan merancang sistem ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal menuju pengembangan solusi cerdas di bidang smart monitoring system. Mereka berharap inovasi ini dapat berkontribusi dalam menjaga kualitas produk yang bergantung pada kestabilan suhu, sekaligus mendorong mahasiswa lain untuk berani berkreasi memanfaatkan teknologi bagi kemaslahatan masyarakat.

Dengan semangat muda, riset sederhana, dan ide besar, Chillmonitor.id membuktikan bahwa inovasi tak selalu harus lahir dari laboratorium canggih. Ia bisa tumbuh dari ruang kampus, dari rasa ingin tahu, dan dari tekad untuk memberi manfaat nyata. Karena pada akhirnya, teknologi terbaik adalah yang paling dekat dengan kebutuhan manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun