Lihat ke Halaman Asli

Budi Satria Dewantoro

Praktisi Hukum

Program 1000 Bola Dispora Kaltim Sentuh Kutai Barat

Diperbarui: 29 September 2025   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serah terima Program 1000 Bola Dispora Kaltim di Lapangan Barong Tongkok. (Dok. FOSSKA Kaltim)

Minggu, 21 September 2025, perjalanan panjang empat belas jam melewati jalur darat akhirnya berlabuh di Barong Tongkok, Kutai Barat. Di tengah keheningan Lapangan Rarakuta, hadir secercah semangat baru bagi anak-anak yang bermimpi menendang bola hingga jauh menembus batas. Program 1000 Bola Dispora Pemprov Kalimantan Timur bersama Fosska Kaltim menyalurkan amanah, bukan sekadar berupa bola, tetapi juga keyakinan bahwa pembinaan usia dini adalah fondasi bagi generasi emas sepakbola daerah.

Momentum ini ditandai dengan penyerahan simbolis dari Lurah Barong Tongkok kepada Sekolah Sepak Bola Kutai Barat, melalui perwakilan Sekjen FOSSKA Kubar, Indra. Serah terima tersebut dipandang sebagai langkah positif untuk kemajuan sepakbola usia dini, sekaligus dorongan agar festival sepak bola anak dan kejuaraan tingkat pelajar semakin berkembang, sehingga kualitas pemain muda Kutai Barat dapat meningkat.

Kepala Bidang Prestasi Dispora Kaltim, Rasman, menilai Program 1000 Bola sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lahirnya generasi emas di Kalimantan Timur. Ia menekankan bahwa program ini dirancang berkesinambungan, sementara FOSSKA Kaltim hadir sebagai wadah yang menyatukan sepuluh kabupaten dan kota dalam menyalurkan bantuan bola kepada sekolah-sekolah sepak bola di seluruh daerah.

Apresiasi juga mengalir dari bidang pembinaan usia dini FOSSKA Kaltim, Malik Setia Budi. Menurutnya, dukungan Pemprov Kaltim terhadap pembinaan usia muda patut diapresiasi, namun ia menilai perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat juga sangat dibutuhkan agar generasi muda di wilayah ini memiliki ruang yang lebih besar untuk berkembang.

Sekolah-sekolah sepak bola menyambut kegiatan ini layaknya sebuah kick off awal menuju perjalanan panjang. Setiap bola yang diterima seakan menjadi simbol harapan, mengajarkan arti kerja sama melalui passing, juga tentang keberanian menjemput mimpi dengan mengejar goal.

Di balik serah terima yang sederhana, tersimpan doa agar dari tanah Kutai Barat lahir bakat-bakat yang kelak memperkuat Indonesia di kancah sepakbola. Seperti bola yang terus bergulir, semangat ini diharapkan tidak berhenti di sini, melainkan mengalir menumbuhkan turnamen, festival, dan kompetisi; agar setiap anak punya ruang untuk berlari, bermain, dan bermimpi besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline