Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Misteri Alien: 11. Benda Aneh

Diperbarui: 2 Oktober 2025   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya: Misteri Alien: 10. Melacak Jejak Pandu

Pipi Pandu memerah ketika dia menatap kakinya.

"Tidak banyak, sungguh," gumamnya. "Aku melihat sebuah gua, dan aku perlahan mendekat, tapi kemudian cahaya itu muncul. Begitu aku melihatnya, aku langsung berlari!"

Bahunya membungkuk, dan dia menghindari tatapan teman-temannya, karena rasa malu yang bergejolak di perutnya.

Pingkan mengusulkan kepada mereka semua. "Kita harus kembali sebelum terlambat. Setidaknya kita tahu di mana gua itu, dan kita bisa membuat rencana dan kembali."

Dia kemudian memberi isyarat kepada Mando untuk memimpin dan membawa mereka kembali ke rumah.

Setelah sekitar tiga puluh menit berjalan, Mando berhenti.

"Aku tahu rute dari sini, dan aku juga tahu air terjun dengan air pegunungan paling dingin yang pernah aku rasakan. Hanya sekitar sepuluh menit dari sini. Mau ikut denganku?" tanyanya sambil menyeringai lebar.

Beberapa menit kemudian, anak-anak menikmati air pegunungan yang dingin. Gita berdiri di bawah air terjun yang dingin, air mengalir di wajahnya. Air itu tampak seperti air mata di wajahnya yang kotor, dan kemudian, setelah sebagian besar kotorannya dibilas, air itu tampak seperti berlian kecil.

Sakti berdiri sambil menyeringai, tetapi alisnya berkerut karena khawatir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline