Lihat ke Halaman Asli

Atsila Hanum

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

Teori Konflik Ralf Dahrendorf

Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama  : Atsila Hanum

NIM    : 21107020066

Prodi   : Sosiologi

UTS Teori Sosiologi Modern

Teori Dahrendorf menjelaskan bahwa suatu hubungan dalam struktur sosial ditentukan oleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan atas kendali yang memungkinkan pemilik kekuasaan memerintah dan memanfaatkan mereka yang tidak memiliki kekuasaan.

Menurut Dahrendorf, konflik kepentingan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam hubungan antara mereka yang berkuasa dan mereka yang tidak. Awalnya, Dahendorf merumuskan teori ini sebagai teori parsial yang diterapkan untuk menganalisis fenomena sosial.

Vina Amalia adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan di Yogyakarta. Dia bertugas di sana selama sekitar 3,5 tahun. Dalam menjalankan tugasnya, vina selalu mendapatkan pujian yang baik dalam pekerjaannya. dia bahkan menjadi salah satu karyawan yang banyak berkontribusi pada perusahaan itu sebabnya dia seharusnya diberikan posisi yang lebih baik atas kontribusinya pada perusahaan. Jabatannya saat ini adalah pegawai senior yang harus diangkat sebagai manajer di sebuah divisi. Namun, salah satu karyawan yang memiliki hubungan dengan manajer saat ini membuat vina sulit untuk dipromosikan. Sehingga terjadi keretakan antara vina dengan rekan kerjanya tersebut.

Menurut saya, hubungan sosial dalam suatu sistem akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, konflik tidak boleh melibatkan individu atau kelompok yang tidak memiliki hubungan dalam suatu sistem.

Teori Dahrendorf menjelaskan bahwa suatu hubungan dalam struktur sosial ditentukan oleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan atas kendali yang memungkinkan pemilik kekuasaan memerintah dan memanfaatkan mereka yang tidak memiliki kekuasaan.

Menurut Dahrendorf, konflik kepentingan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam hubungan antara mereka yang berkuasa dan mereka yang tidak. Awalnya, Dahendorf merumuskan teori ini sebagai teori parsial yang diterapkan untuk menganalisis fenomena sosial.

Oleh karena itu, Dahrendorf menganalisis konflik ini dengan perspektif sosiologi fungsionalisme struktural untuk menyempurnakan teorinya. Dan juga Dahrenrof mengadopsi teori Marx, yaitu teori perjuangan kelas untuk mengembangkan teori-teori yang ada di kelas dan juga konflik kelas dalam masyarakat industri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline