Mohon tunggu...
Atsila Hanum
Atsila Hanum Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Konflik Ralf Dahrendorf

28 Oktober 2022   09:48 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:51 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama  : Atsila Hanum

NIM    : 21107020066

Prodi   : Sosiologi

UTS Teori Sosiologi Modern

Teori Dahrendorf menjelaskan bahwa suatu hubungan dalam struktur sosial ditentukan oleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan atas kendali yang memungkinkan pemilik kekuasaan memerintah dan memanfaatkan mereka yang tidak memiliki kekuasaan.

Menurut Dahrendorf, konflik kepentingan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam hubungan antara mereka yang berkuasa dan mereka yang tidak. Awalnya, Dahendorf merumuskan teori ini sebagai teori parsial yang diterapkan untuk menganalisis fenomena sosial.

Vina Amalia adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan di Yogyakarta. Dia bertugas di sana selama sekitar 3,5 tahun. Dalam menjalankan tugasnya, vina selalu mendapatkan pujian yang baik dalam pekerjaannya. dia bahkan menjadi salah satu karyawan yang banyak berkontribusi pada perusahaan itu sebabnya dia seharusnya diberikan posisi yang lebih baik atas kontribusinya pada perusahaan. Jabatannya saat ini adalah pegawai senior yang harus diangkat sebagai manajer di sebuah divisi. Namun, salah satu karyawan yang memiliki hubungan dengan manajer saat ini membuat vina sulit untuk dipromosikan. Sehingga terjadi keretakan antara vina dengan rekan kerjanya tersebut.

Menurut saya, hubungan sosial dalam suatu sistem akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, konflik tidak boleh melibatkan individu atau kelompok yang tidak memiliki hubungan dalam suatu sistem.

Teori Dahrendorf menjelaskan bahwa suatu hubungan dalam struktur sosial ditentukan oleh kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan atas kendali yang memungkinkan pemilik kekuasaan memerintah dan memanfaatkan mereka yang tidak memiliki kekuasaan.

Menurut Dahrendorf, konflik kepentingan menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam hubungan antara mereka yang berkuasa dan mereka yang tidak. Awalnya, Dahendorf merumuskan teori ini sebagai teori parsial yang diterapkan untuk menganalisis fenomena sosial.

Oleh karena itu, Dahrendorf menganalisis konflik ini dengan perspektif sosiologi fungsionalisme struktural untuk menyempurnakan teorinya. Dan juga Dahrenrof mengadopsi teori Marx, yaitu teori perjuangan kelas untuk mengembangkan teori-teori yang ada di kelas dan juga konflik kelas dalam masyarakat industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun