Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati hubungan internasional, sosial budaya, kuliner, travel, film dan olahraga

Fenomena One Piece dan Perlunya Belajar dari Pramugari

Diperbarui: 5 Agustus 2025   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pramugari sedang menyampaikan cara penyelamatan saat penerbangan, Sumber foto: dokpri Aris Heru Utomo

Pagi ini, penulis kembali melakukan perjalanan udara dari Tawau menuju Kota Kinabalu. Waktu tempuhnya hanya sekitar 50 menit---terhitung sangat singkat dalam dunia penerbangan. 

Namun, satu hal menarik yang tak pernah absen di setiap penerbangan, singkat atau panjang, adalah prosedur keselamatan yang disampaikan oleh pramugari. 

Dengan tenang mereka berdiri di hadapan penumpang, memperagakan gerakan tangan yang sudah terlatih---memasang sabuk pengaman, menggunakan masker oksigen, mengenakan pelampung, hingga menunjukkan jalur evakuasi.

Bagi sebagian penumpang, kalimat seperti "Kenakan masker oksigen Anda terlebih dahulu sebelum membantu orang lain" mungkin terdengar membosankan. Namun, dalam kondisi darurat, kalimat inilah yang bisa menyelamatkan nyawa. 

Ketika kepanikan melanda dan akal sehat melemah, hanya ingatan akan petunjuk yang terus diulang yang mampu memandu tindakan.

Apa yang dilakukan pramugari sesungguhnya bukan sekadar rutinitas. Ia adalah bagian dari mekanisme perlindungan kolektif. Tidak peduli apakah penumpang itu seorang pilot senior, pejabat tinggi, atau seseorang yang baru pertama kali naik pesawat---semua mendapat petunjuk yang sama. Tanpa pengecualian. Mengabaikannya berarti mengabaikan keselamatan diri dan orang lain.

Melihat tindakan dan kesungguhan pramugari dalam menyampaikan petunjuk keselamatan, penulis lantas teringat pada fenomena yang sedang ramai belakangan ini: pengibaran bendera bajak laut "One Piece" di sejumlah lokasi. 

Fenomena ini mencuat karena adanya perbedaan cara pandang. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin hanya bentuk ekspresi budaya pop. Namun, bagi banyak pihak lainnya, fenomena ini ditanggapi sebagai tanda melemahnya pemahaman atas simbol-simbol negara dan nilai-nilai kebangsaan yang seharusnya dijunjung tinggi.

Pertanyaannya kemudian, apakah lemahnya pemahaman atas simbol-simbol negara yang dikhawatirkan sebagian pihak ini karena kurangnya sosialisasi nilai-nilai berbangsa dan bernegara? Tidak seperti pramugari yang tak pernah absen mengingatkan penumpang sebelum setiap pesawat tinggal landas? Ataukah karena ketiadaan keteladanan dari para tokoh masyarakat, pendidik, hingga pemimpin yang seharusnya menjadi panutan. Jawabannya bisa memunculkan perdebatan panjang   

Namun, seperti pramugari yang selalu mengingatkan pentingnya mengenakan masker oksigen sebelum membantu orang lain, begitu pula seharusnya kita memaknai nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, salah satunya memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline