Lihat ke Halaman Asli

Ario Aldi L

Mahasiswa

Penundaan Pelonggaran PSBB hingga Siasat Legalisasi RUU Omnibus Law, Nice!

Diperbarui: 17 Juli 2020   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Bundaran HI Jakarta, thejakartapost.com


Pemerintah sedang menunda pelonggaran PSSB. Tepatnya di DKI Jakarta. Kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dan arus jalan raya yang tidak pernah sepi. Lain halnya dengan wilayah pinggir atau kota-kota yang tidak menyandang label serupa dengan Ibu Kota. 

Ini merupakan hal baik, selalu hal baik. Kota-kota seperti ladang-ladang yang katanya tidak modern dan sering mendapat label sebagai tempat terpencil dan terpelosok sekalipun sebenarnya tidak membutuhkan label yang di dapat oleh kota-kota besar termasuk Ibu Kota sekalipun. 

Sebelumnya : Rupiah Terjun Payung

Salah satu keunggulan dari wisata budaya. Peradabannya lebih banyak tidak tercemar dan steril. Kecuali lelaku masyarakatnya yang kadang-kadang sepulang dari kota-kota besar tersebut berperilaku serupa. 

Cocok atau tidaknya perilaku masyarakat modern di daerah-daerah minim perkotaan tidak terlalu berdampak secara signifikan. Tapi perihal ngopi ketika ada yang berperilaku seperti itu, kadang saja ada perasaan jengkel dan mentolo nungkak gulu e. 

Lupakan kalimat terakhir diparagraf sebelumnya. Penundaan PSSB sangat tepat. Mengingat peredaran vaksin oleh bio farma masih jauh, kurang lebih dua tahun dari sekarang. 

Bukan berarti jika vaksin ditemukan dalam beberapa bulan kedepan dan peredarannya sudah masif masyarakat bisa seenaknya melanggar protokol. 

Baca : Perangai Kalung Covid-19

Ini termasuk klise apakah dalam dua tahun kedepan setelah peredaran vaksin telah masif dan produksinya sudah setara dengan obat-obat yang berseliweran di baliho tv atau depan apotek, protokol tersebut masih digunakan?

Hal ini sama bahayanya dengan penyakit kelamin, yang membedakan hanya medium persebarannya saja. Lucunya, Baru-baru ini China membuat penemuan baru yang inovatif. Benar, virus baru. G-4, flu babi. Ah, sudah. Sedikit saja membahas ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline