Jalan sempit dan berliku melengkapi 4 jam perjalanan lewat jalur darat dari Jakarta ke Bandung. Tujuannya adalah menuju kandang Si Maung, Stadion Si Jalak Harupat, yang berdiri megah di tengah heningnya suasana pedesaan di Soreang, Kabupaten Bandung.
Stadion yang diresmikan tahun 2005 oleh Agum Gumelar ini menghabiskan dana APBD Kabupaten Bandung sebesar 67.5 Milyar Rupiah untuk pembangunannya. Meskipun secara geografis, sang saudara muda Persikab Kabupaten Bandung adalah penghuni asli Stadion Si Jalak Harupat, Persib Bandung juga menggunakan stadion ini karena Stadion Siliwangi, kandang asli Si Maung, tidak memenuhi standar kasta tertinggi Liga Indonesia dan AFC.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Nama “Si Jalak Harupat” sendiri diambil dari julukan salah satu tokoh pergerakan nasional, Otto Iskandardinata. Seorang seniman Sunda, Agustin Purnawan lah yang mencetuskan nama ini dalam sebuah sayembara.
Tampak terlihat dari bagian luar stadion ada beberapa pekerja konstruksi yang sedang sibuk memperbaiki dan menambah fasilitas-fasilitas di beberapa sudut stadion Si jalak Harupat. Hal ini dilakukan karena stadion ini merupakan salah satu tempat berlangsungnya pertandingan di Pekan Olahraga Nasional (PON XIX) yang akan digelar September 2016 mendatang. Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah tentu harus cepat bebenah terkait persiapan venue untuk pertandingan PON XIX nanti.
Stadion ini memiliki kapasitas 40 ribu penonton yang juga dilengkapi lintasan lari untuk pertandingan atletik. Kursi penonton di tribun dalam kondisi baik. Rumput lapangannya pun rutin dijaga kualitasnya. Tersedia juga Musholla yang cukup luas di luar stadion serta warung pernak-pernik bagi para pendukung setia Persib Bandung di seberang jalan depan stadion.
Ada juga beberapa sarana untuk cabang olahraga lain di sekitar stadion yang masih dalam proses pembangunan. Si Jalak Harupat memang diproyeksikan menjadi sebuah kompleks olahraga seperti Gelora Bung Karno di Jakarta dan direncanakan menjadi tempat alternatif upacara pembukaan dan penutupan PON XIX setelah Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage.
Si Jalak Harupat juga menjadi saksi bisu kala Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia musim lalu setelah berhasil menaklukkan Persipura. Lolos verifikasi AFC, Si Jalak Harupat juga sempat menggelar beberapa partai kandang Persib dalam ajang AFC Cup. Yang terbaru, Si Jalak Harupat juga menjadi salah satu tuan rumah Piala Presiden 2015. Stadion ini selalu dipenuhi oleh para bobotoh yang hadir menyaksikan lansung pertandingan Persib Bandung meskipun terletak cukup jauh dari pusat Kota Bandung.
Setelah lama berkeliling stadion, tak lengkap rasanya jika tidak langsung “mencicipi” rumput stadion Si Jalak Harupat ini. Meskipun cuaca mendung dan sempat hujan disaat pertandingan persahabatan berlangsung, rumput stadion tetap dalam kondisi baik karena sistem drainase air yang dapat mencegah menggenangnya air hujan di lapangan. Suasana pedesaan dan dikelilingi oleh sawah serta bukit-bukit menambah sejuk udara di Soreang.
Namun ada satu kekurangan di balik kemegahan Si Jalak Harupat. Akses jalan yang agak rumit dan jauh dari bandara menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Bandung untuk menjadikan Stadion ini menjadi salah satu tempat pertandingan dalam ajang tingkat Asia bahkan Dunia, karena akses dari dan menuju stadion merupakan hal penting dalam penyelenggaraan event internasional. Pembangunan jalan tol untuk memudahkan akses masuk langsung ke depan stadion pun juga sedang dikejar menjelang PON 2016. Semoga Si Jalak Harupat yang menjadi kebanggaan warga Bandung ini bisa cepat bersolek diri agar bisa menjadi salah satu Stadion kelas dunia.
Salam Olahraga!
Baca juga perjalanan sepakbola yang lainnya: