Lihat ke Halaman Asli

Aris Dany Setyawan

Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Pentigraf: Tarawih Pertama

Diperbarui: 12 April 2021   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wirid sholat isya' baru saja usai. Aku yang sebelumnya tertunduk menghadap sajadah berwarna biru tua itu seketika terkejut. Sepasang mata dari orang-orang yang duduk bershaf itu menyorot padaku. "Lho!" batinku. 

Setelah kuperhatikan satu persatu ternyata aku salah. Mata-mata itu ternyata tengah fokus pada dua orang yang tengah berbisik-bisik di sebelahku.

"Jadi tarawih ga?" Begitulah sedikit yang kudengar, percakapan antara imam yang beranjak dari tempatnya dengan muazin. 

Tiba-tiba embah yang di depanku itu berceletuk, "Memangnya di TV Nasional belum disiarkan?" Gelengan kepala lah yang ada. Lalu, embah-embah yang rupanya ketua takmir itu keluar, untuk menelpon rekannya.

Untuk menunggu kabar perihal tadi, imam bermaksud untuk mengisinya dengan sedikit tausiah. "Assalamualaikum..." Belum juga salam selesai, ternyata embah-embah tadi sudah menggerak-gerakkan jarinya, simbol sudah layaknya tarawih didirikan. 

1 Ramadan 1442

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang menjalankan. Semoga segala amal di bulan Ramadhan ini bisa diterima mendapatkan keberkahan dari-Nya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline