Lihat ke Halaman Asli

ARBI RIYANSYAH

Penulis Harian Lepas

[Puisi] Ratap tak Bertuan

Diperbarui: 29 Agustus 2025   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Diri

Aku menunggumu dengan kepala penuh racun

mengunyah pahit tahun demi tahun

sampai gigiku tanggal,sampai jiwaku keropos,

sampai tak ada lagi yang tersisa selain kehinaan.

Kau tahu apa artinya menunggu?

Artinya aku membunuh diriku pelan-pelan

mencekik harapan sendiri sampai wajahnya biru dan mati

lalu menghidupkannya lagihanya agar bisa kukejami sekali lagi.


Sial!
Aku memaki namamu di setiap gelas kosong

aku muntahkan bayanganmu di setiap mimpi busuk.
Tapi kutukan itu menempel di lidahku
tak bisa kucuci,
tak bisa kulempar,
aku tetap mencintaimu meski cintanya
adalah belati yang terus menebas nadiku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline