Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian Kepada Masyarakat Menciptakan Pembelajaran di SLB: Circuit Training yang Buat Anak Semangat

Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen PJKR UNSIKA Akhmad Dimyati S.Pd, M.Pd, Aim Matusyaidah (Sumber: Tim PKM)

Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Model Permainan Fundamental Motor Skill dengan Metode Circuit Training" di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunas Harapan, Kabupaten Karawang. Kegiatan ini bertujuan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keterampilan motorik dasar anak berkebutuhan khusus melalui pendekatan pembelajaran jasmani yang menarik dan terstruktur. Menurut Akhmad Dimyati, salah satu pemateri dalam kegiatan ini, tujuan utama dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu guru-guru mengembangkan materi ajar yang kreatif dan anak-anak SLB mengembangkan keterampilan motorik dasar mereka dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.Pemilihan SLB Tunas Harapan sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Sekolah ini dikenal sangat terbuka terhadap inovasi dan memiliki lingkungan yang mendukung pembelajaran inklusif. Dimyati menyampaikan bahwa kerja sama dengan SLB Tunas Harapan merupakan langkah strategis karena sekolah tersebut sangat peduli dan mendukung pelaksanaan pendidikan jasmani yang inklusif serta adaptif terhadap kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.

Tema pengabdian ini diangkat karena pentingnya mengembangkan Fundamental Motor Skill (FMS) pada anak-anak berkebutuhan khusus. Metode circuit training yang diterapkan memberikan cara belajar yang sistematis dan menyenangkan melalui berbagai pos latihan yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Dimyati menjelaskan bahwa circuit training memudahkan anak-anak untuk mengikuti rangkaian kegiatan motorik secara bergantian sehingga mereka tidak mudah bosan dan bisa berkembang secara optimal.

Dalam kesempatan ini, Pak Dimyati juga memberikan pesan khusus kepada mahasiswa Pendidikan Jasmani agar terus mengembangkan kemampuan serta empati mereka dalam menghadapi keberagaman peserta didik, terutama di bidang pendidikan inklusif. Ia menekankan bahwa menjadi pendidik yang inklusif bukan hanya tentang mengajarkan gerakan fisik, tetapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan semangat belajar pada setiap anak tanpa terkecuali.

Harapan besar pun disampaikan Pak Dimyati terkait keberlanjutan program ini. Ia ingin kegiatan pengabdian masyarakat yang mengedepankan pendidikan jasmani inklusif ini tidak hanya berlangsung di Karawang, tapi juga menjangkau wilayah lain di Indonesia. Ia optimis bahwa dengan konsistensi dan dukungan semua pihak, gerakan pendidikan jasmani inklusif dapat berkembang dan memberikan manfaat luas bagi anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai daerah.

Sebagai informasi tambahan, pengabdian masyarakat ini merupakan rangkaian dari tiga seri kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi UNSIKA. Selain Pak Akhmad Dimyati yang menjadi pemateri pada seri pertama tanggal 12 Agustus 2025, dua pemateri lain yaitu Pak Arip Solehudin dan Pak Dermawan Fauzi D juga akan mengisi seri kedua dan ketiga pada tanggal 1 dan 8 September 2025 di lokasi yang sama. Namun, pada artikel ini, wawancara hanya dilakukan dengan Pak Dimyati selaku pemateri seri pertama sekaligus Ketua Pelaksana

Melalui kegiatan ini, terbukti bahwa pendidikan jasmani dapat menjadi sarana inklusif yang tidak hanya melatih fisik, tetapi juga menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan pendekatan yang tepat dan rasa kepedulian dari para pendidik, setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan bersinar

Dosen PJKR UNSIKA Akhmad Dimyati S.Pd, M.Pd, Peserta PKM (Sumber: Tim PKM)

Dosen PJKR UNSIKA Akhmad Dimyati S.Pd, M.Pd, Peserta PKM (Sumber: Tim PKM)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline