Lihat ke Halaman Asli

Ali Mutaufiq

DOSEN/ KONSULTAN

Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Rapunya Etika dan Adab Gen Z dalam Perpsektif Maqashid Syariah

Diperbarui: 4 Februari 2025   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber GEN AI

Ali Mutauufiq

 

Pendahhuluan

Generasi Z, yang dikenal dengan kehadirannya di dunia digital dan memiliki akses luas terhadap informasi, menghadapi tantangan besar dalam menjaga etika dan adab. Faktor-faktor yang menyebabkan rapuhnya etika dan adab pada Generasi Z dapat dianalisis dari perspektif maqashid syari'ah---tujuan-tujuan utama yang ingin dicapai melalui hukum Islam. Maqashid syari'ah tidak hanya berfokus pada kepatuhan terhadap hukum, tetapi juga pada perlindungan terhadap lima hal pokok: agama (hifz ad-din), jiwa (hifz an-nafs), akal (hifz al-'aql), keturunan (hifz an-nasl), dan harta (hifz al-mal). Ketidakseimbangan atau kelalaian dalam menjaga kelima aspek ini dapat menyebabkan rapuhnya etika dan adab, khususnya di kalangan Generasi Z.

Maqashid Syari'ah: Penjelasan Lengkap

Maqashid syari'ah adalah konsep yang merujuk pada tujuan dasar yang ingin dicapai oleh hukum Islam. Tujuan tersebut bertujuan untuk melindungi kepentingan umat manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat. Imam Al-Shatibi, salah satu ulama besar dalam bidang maqashid syari'ah, menjelaskan bahwa tujuan utama syari'ah adalah untuk mewujudkan kebaikan (maslahah) bagi umat manusia dan menghindari kerusakan (mafsadah).

Adapun lima tujuan utama maqashid syari'ah adalah sebagai berikut:

  1. Hifz ad-Din (Melindungi Agama): Agama merupakan hakikat dan pedoman hidup yang harus dijaga. Dalam konteks etika dan adab, menjaga agama berarti mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya dalam berperilaku, berinteraksi dengan sesama, dan menjaga nilai-nilai moral.
  2. Hifz an-Nafs (Melindungi Jiwa): Jiwa manusia harus dijaga dari segala bentuk kerusakan fisik dan psikologis. Etika dan adab yang baik berperan dalam menjaga keharmonisan jiwa, menghindarkan dari perilaku destruktif dan merugikan diri sendiri atau orang lain.
  3. Hifz al-'Aql (Melindungi Akal): Akal manusia harus dijaga agar tetap sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Akal yang rapuh atau rusak akan menyebabkan seseorang kehilangan pandangan moral dan etika.
  4. Hifz an-Nasl (Melindungi Keturunan): Keturunan manusia harus dijaga agar tetap dalam keberkahan dan kebaikan. Dalam konteks etika, hal ini mencakup norma-norma yang menjaga kehormatan keluarga, serta perilaku yang tidak merusak generasi mendatang.
  5. Hifz al-Mal (Melindungi Harta): Harta harus dijaga dan dikelola dengan baik. Dalam konteks etika, hal ini mencakup perilaku yang tidak merugikan orang lain, seperti penipuan, korupsi, dan perilaku konsumtif yang berlebihan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rapuhnya Etika dan Adab Generasi Z

  1. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial

Era digital dan media sosial memberikan dampak yang signifikan terhadap etika dan adab Generasi Z. Akses tanpa batas terhadap informasi, terutama konten yang tidak terkendali, dapat merusak pola pikir dan nilai-nilai moral mereka. Ketergantungan pada media sosial juga sering menyebabkan kecanduan, sehingga perhatian terhadap pendidikan etika dan moral menjadi berkurang. Dalam konteks maqashid syari'ah, fenomena ini mengancam hifz al-'aql (perlindungan terhadap akal). Allah berfirman dalam Surah Al-Alaq (96:1-5), yang mendorong umat manusia untuk membaca dan memahami ilmu, tetapi jika informasi yang diterima tidak selektif dan tidak dibingkai dengan nilai-nilai agama, maka akal akan terpengaruh oleh kebohongan dan informasi yang merusak.

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan." (Al-Alaq: 1)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline