Starter Pack Harapan Palsu: Formasi 'Uji Coba Internasional'
[tulisan ini dibuat saat Indonesia belum melawan Irak, keburu tidur karena ngantuk. Pagi ini bangun membaca berita Indonesia yang akhirnya kalah 0:1 dan pupuslah harapan ke piala dunia 2026)
Ruang Press Conference Timnas Indonesia (setelah kekalahan 2-3 dari tim Arab Saudi). Peluang Indonesia untuk lolos seperti unta masuk lewat lubang jarum alias mustahal bin mustahil jika memasang starting eleven melawan Irak nanti mirip saat lawan Arab Saudi)
Pelatih Timnas, Pak K. (Patrick Kluivert) yang diangkat karena dinilai namanya lebih 'internasional' daripada STY, tampak tenang. Ia baru saja merilis starting eleven untuk laga hidup-mati melawan Irak yang membuat seluruh Indonesia sakit kepala.
Wartawan A: "Coach, mohon maaf. Susunan pemain ini... maksud saya, kenapa Anda memasang Marko 'Si Sulung' yang sudah tiga bulan tidak main di klubnya? Lalu, kenapa Bek Kanan diisi oleh Gelandang Bertahan yang tadi malam terlihat sedang live TikTok karaoke?"
Coach PK: (Tersenyum karismatik ala legenda Belanda, tapi matanya kosong) "Ah, Strategi! Ini adalah Strategi Nusantara. Kami tidak ingin Irak membaca permainan kami. Kami sengaja memasukkan pemain yang tidak mereka duga. Ini namanya 'Element of Surprise'."
Wartawan B: "Tapi, Coach, 'Element of Surprise' bagi kami, fans, adalah kejutan melihat tim kita cuma main seperti sesi game internal hari Selasa. Bukankah ini laga hidup-mati? Dulu di era Coach STY, kami masih punya harapan, setidaknya sampai menit ke-60. Sekarang, kami realistis: kami cuma ingin tidak dibantai."
Coach PK: "Realistis itu bagus. Tapi, lihat sisi positifnya. Jika kita menang dengan tim yang 'membingungkan' ini, itu membuktikan kualitas kedalaman skuad kita. Dan jika kalah..." (Menggantung kalimatnya sejenak) "...itu berarti kita sudah mendapat banyak pelajaran berharga untuk uji coba selanjutnya. Kami menyebutnya 'Progress based on Learning Curve'."
Wartawan C (berbisik pada rekan): Learning Curve apanya? Learning curve-nya itu harusnya ditekuk dan ditembakkan ke kantor PSSI!
Wartawan D: "Coach, masyarakat bilang Anda ini sedang memberi Harapan Palsu (HP) ke jutaan fans. Anda menjanjikan Piala Dunia 2026, tapi line-up Anda seperti kuis tebak-tebakan. Apakah Anda tidak takut, jika besok kalah lagi dari Irak, mimpi Piala Dunia 2026 akan good bye selamanya?"