Lihat ke Halaman Asli

alda azaria

Mahasiswa

Inovasi Ramah Lingkungan : Rumah Burung Hantu dan Regrow Dapur Jadi Solusi Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 11 Agustus 2025   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Regrow Dapur 

Sebagai upaya pengendalian hama dan peningkatan ketahanan pangan keluarga, Mahasiswa KKN Universitas Jember yang dibimbing oleh Bapak Ir. Saifurridzal, S.T., M.Eng. melaksanakan dua program kerja mereka. Program kerja tersebut berlangsung selama tiga hari, mencakup Workshop Regrow Dapur, sosialisasi dan pembuatan Rumah Burung Hantu (RuBuHa), serta pemasangannya. Workshop Regrow Dapur bertujuan untuk mendorong pemanfaatan ulang limbah bahan dapur guna mengurangi pengeluaran harian rumah tangga. Kemudian sosialisasi dan praktik pembuatan RuBuHa serta pemasangannya bertujuan sebagai sarana pengendalian hama tikus pada lahan pertanian. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dua kelompok masyarakat yang berbeda, yakni ibu-ibu penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan kelompok tani.

Workshop Regrow Dapur dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 31 Juli 2025 yang bertempat di salah satu rumah warga di dusun Sragi Tengah. Mahasiswa KKN memaparkan materi mengenai konsep Regrow Dapur serta manfaatnya bagi ketahanan pangan rumah tangga. Pemaparan materi yang mereka bawakan sangat diterima baik oleh ibu-ibu yang hadir. Ibu-ibu juga antusias dalam menyimak setiap penjelasan mahasiswa, mengajukan pertanyaan, serta berbagi pengalaman terkait bercocok tanam di rumah. Antusias ibu-ibu semakin terlihat ketika mahasiswa mulai mempraktikan teknik regrow secara langsung, mulai dari menyiapkan media tanam hingga proses penanamannya. Melalui Workshop Regrow Dapur, diharapkan para ibu termotivasi untuk menerapkan teknik Regrow di rumah sebagai langkah sederhana menuju ketahanan pangan keluarga. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Revinda, salah satu mahasiswa KKN Desa Sragi yang menjadi pemateri, "Semoga nanti ibu-ibu bisa mulai mencoba sendiri nggih, di rumah. Kami harap, apa yang kami sampaikan dan praktikkan dapat bermanfaat serta menjadi langkah sederhana untuk ketahanan pangan keluarga yang berkelanjutan." Ucapnya yang kemudian disambut kompak ibu-ibu yang hadir.

Sosialisasi, Pembuatan, dan Pemasangan RuBuHa 

Program kerja selanjutnya yaitu sosialisasi, pembuatan, dan pemasangan RuBuHa yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani Sawung Galing, Dusun Watugowok, Desa Sragi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN dibantu oleh anggota kelompok tani yang memiliki antusias tinggi dalam pembuatan RuBuHa. Antusias para petani mencerminkan dukungan terhadap upaya pengendalian hama pada lahan pertanian. Pada Jumat Siang, 1 Agustus 2025 sosialisasi dan pembuatan RuBuHa dilaksanakan di salah satu rumah warga. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangannya pada Senin siang, 4 Agustus 2025 yang dilakukan di area persawahan yang menjadi lokasi strategis untuk mendukung keberhasilan program pengendalian hama. Dengan adanya rumah burung hantu tersebut, mahasiswa berharap populasi tikus sawah yang kerap menjadi ancaman bagi hasil panen. Disela-sela proses kegiatan tersebut mahasiswa KKN juga sempat mewawancarai salah seorang anggota Kelompok Tani Sawung Galing. Beliau menyampaikan secara langsung dukungan pada program kerja ini "Pengendalian hama tikus menggunakan Rumah Burung Hantu (RuBuHa) cukup efektif di lapangan dan juga lebih ramah lingkungan, sehingga saya sendiri sangat mendukung terkait pemasangan RuBuHa ini". Selain itu, beliau juga mengungkapkan harapan setelah terpasangnya RuBuHa "Harapan kedepannya itu tolong jangan dibiarkan kami melakukan kegiatan seperti ini secara mandiri, pendampingan dan motivasi merupakan dua hal sederhana yang kami harapkan seperti mbak dan mas KKN sekarang ini mendampingi kami".

Inovasi ramah lingkungan melalui pembangunan Rumah Burung Hantu dan gerakan Regrow tanaman dapur di Desa Sragi bukan sekadar program kerja KKN, tetapi wujud nyata kolaborasi antara pengetahuan akademik, kearifan lokal, dan kepedulian terhadap alam. Kehadiran rumah burung hantu menjadi solusi alami dalam mengendalikan hama tikus yang selama ini merugikan petani, sementara Regrow Dapur mengajarkan masyarakat cara yang sederhana namun efektif dengan memanfaatkan kembali sisa bahan pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Kedua inovasi ini saling melengkapi, menghadirkan manfaat langsung bagi warga sekaligus berdampak positif bagi lingkungan. Dengan adanya program ini, warga desa diharapkan semakin berdaya, mandiri, dan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian alam di sekitarnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline