Pada zaman jahiliyah yang berarti zaman kebodohan  sebelum datangnya agama islam diarab,kehidupan mereka ditandai oleh sistem kesukuan yang kuat,golongan bangsawan dan pimpinan memiliki kedudukan yang tinggi. Dalam masyarakat Arab,terdapat komunitas keluarga yang memiliki ikatan hubungan berdasarkan pertaliandarah atau disebut dengan nasab yang dinamakan kabilah sebagai inti dari sebuahkomunitas yang besar.
Dalam kehidupan masyarakat Arab, kabilahmerupakan ikatan keluarga sekaligus ikatan politik yang dipimpin oleh seorangkepala yang dinamakan syaiqh al-kabilah. Masyarakat Arab juga memilikisolidaritas sosial yang sangat kuat diwujudkan dalam bentuk proteksi kabilahatas seluruh anggotanya. Selain itu, solidaritas adalah bentuk mewujudkan suatukomunitas yang kuat yang mampu mengalahkan para penghalang di kehidupan mereka.Peperangan sering terjadi antara suku (kabilah) . Fanatisme kabilah seringkalimenimbulkan percekcokan dengan kabilah lain yang berujung pada peperangan.Bahkan dalam hal sepele seperti mata air, padang rumput, kalah daerah pacuankuda, persengketaan hewan, ternak, peperangan antara suku (kabilah). Hidupbersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri-sendiri. Mereka tidakmengenal rasa ikatan nasional. Yang ada pada mereka hanyalah ikatan kabilah.Dasar hubungan dalam kabilah itu ialah pertalian darah menjadi ciri khasmasyarakat tersebut. Maka tidak heran jika keeratan hubungan kesukuan,kesetiaan solidaritas komunitas menjadi sumber kekuatan bagi suatu suku (kabilah). Tidak hanya itu,masyarakat arab juga memiliki karakterpositif,seperti pemberani,ketahan fisik,hormat akan harga diri danmartabat,loyal terhadap pemimpin ,pola hidup sederhana serta dermawan.Â
Masyarakat arab sangatsenang jika di sebut dermawan karena mereka rela menyembelih unta di saatkedatangan tamu dan tidak memiliki harta apapun, hal tersebut sebuah bentukmenghormati tamunya. Masyarakat arab memiliki tekad yang kuat,apabila bertekadmelakukam sesuatu mereka sangat gigih berusaha untuk mencapai tekad yangdicita-citakan itu. Tetapi karakter positif mereka terkikis oleh kejahiliyaan,merekamelakukan perbuatan/kebiasaan buruk seperti hal nya mabukminuman,berzina,berjudi serta kebiasaan menyembah berhala,dewa,malaikat,jin rohdan benda-benda langit seperti matahari,bulan,bintang dan percaya pada takhayuldan hantu. Menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang sangat rendah.Perempuan di pandang tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela diri.Laki laki memiliki kebebasan untuk menikahi dan mecerainya semaunya.Â
Terdapat tradisi terburukpada masyarakat arab yaitu mengubur anak-anak perempuan secarahidup-hidup,mereka merasa malu jika memiliki seorang anak perempuan dan marahapabila istrinya melahirkan seorang anak perempuan. Masyarakat Arab pada zamanjahiliyah menerima kehadiran wanita dengan dua cara yang berbeda. Mayoritasmereka menguburkan anak wanitanya hidup-hidup sebab seiring dengan itu merekaberanggapan terkubur juga lah segala aib yang menimpa dirinya. Tradisi lainnya,yaitu dengan tetap memelihara anak itu, namun dilakukannya secara tidak adildan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Mereka hidup sebagai sampah masyarakat,dapat diwariskan sebagai sisa harta warisan dan tidak memiliki hak untukmenerima warisan kerabatnya. Seorang suami memiliki hak untuk menikahiperempuan manapun tanpa batasan dan keterikatan apapun, sedangkan si perempuandihalang-halangi dan dilarang untuk menikah, apabila sang suami telahmeninggal. Masyarakat pada zaman jahiliyah sepakat dalam melecehkan perempuan,merendahkan dan merampas haknya dalam periode sejarah, yang sangat panjang.Kedudukan perempuan sebelum datangnya ajaran islam di beberapa belahan duniayang kelihatannya hampa, dimana kaum perempuan pada saat itu dipandang rendah,hina dan tidak berarti apa-apa oleh kaum laki-laki. Kaum perempuan dianggapsebagai mahluk yang tidak punya hak, mereka hanya dijadikan sebagai pemuas hawanafsu, penghibur dan budak bagi kaum laki-laki.Â
Selain itu,sistemperbudakan berlaku di masyarakat Arab, yang dimana majikan memiliki kebebasanmemperlakukan budaknya. Mereka memiliki kebebasan menyiksanya bahkanmemperlakukannya seperti binatang dan barang dagang yang bisa di jual atau dibunuh. Budak tidak memiliki hak kebebasan hidup yang layak dan manusiawi. ajaran Islam hadir membawa cahaya peradaban dan menegakkan keadilan,menghormatimartabat manusia tanpa membedakan status sosial.
Referensi:
Nasution, Abdul Gani Jamora, Alfiah Khairani, Alliyah Putri, Muliana Fitri Lingga, & Salsabila Saragih. (2023). Mengenal Keadaan Alam, Keadaan Sosial, dan Kebudayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam di Buku SKI di MI. Journal of Administrative and Sosial Science (JASS), Vol. 4 No. 1,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan.
Ravico, M. Hum. (2022). Sejarah Peradaban Islam: Periode Arab Pra-Islam. Modul Pembelajaran,IAIN Kerinci.
Dewi, Karima. (t.t.). BAB 1 Keadaan Sosial Budaya Masyarakat Arab Pra-Islam. Â Di akses from bukupaket.com.
R. Magdalena. (2017). Kedudukan Perempuan dalam Perjalanan Sejarah (Studi Tentang Kedudukan Perempuan dalam Masyarakat Islam). Harkat an-Nisa: Jurnal Studi Gender dan Anak.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI