Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Bisakah Wikitok Benar Menyembuhkan Kecanduan Konten Brainrot?

Diperbarui: 4 Agustus 2025   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi TikTok. (Later.com via Kompas.com)

Sebuah perlawanan bernama WikiTok telah muncul. Ia muncul di tengah arus konten digital. WikiTok adalah sebuah aplikasi web (Wikipedia). 

Konsep aplikasi ini sangat sederhana. Ia mengambil format gulir tanpa akhir TikTok. Namun isinya adalah artikel-artikel dari Wikipedia. Kontennya bukan joget atau tantangan viral.

Aplikasi ini lahir dari sebuah keprihatinan. Keprihatinan itu tentang fenomena brain rot. Brain rot artinya adalah pembusukan otak. 

Istilah ini dinobatkan sebagai Word of the Year. Oxford University Press yang menobatkannya (Oxford University Press, 2024). 

Kondisi ini menggambarkan penurunan kondisi mental. Hal ini menurut Oxford University Press. 

Akibatnya adalah konsumsi konten digital rendah. Konsumsi itu dilakukan secara berlebihan. Sehingga membuat seseorang sulit untuk fokus. Mereka hanya mencari kepuasan yang instan.

Fenomena ini sering dikaitkan dengan TikTok (Wikipedia). Platform tersebut dituding sebagai penyebab utamanya. 

Algoritmanya memang dirancang sangat kuat. Tujuannya membuat pengguna terus menggulir. Mereka menggulir tanpa henti (Kanal Psikologi UGM; Binus University, 2025). 

Sajian video pendek dapat memicu kecanduan. Video-video itu tidak pernah berkesudahan. Kecanduan terus merangsang pelepasan hormon dopamin. 

Akhirnya pengguna terbiasa dengan hiburan cepat. Mereka sulit mencerna informasi lebih mendalam (Psikolog Ikhsan dikutip di Mimoza.tv; Detik.com).

WikiTok hadir sebagai sebuah alternatif. Ia bahkan disebut antitesis dari TikTok (Diringkas.com). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline