Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Ali Rendra

Kartawedhana

Hulu Sungai dan Kalimantan Selatan (Bagian I)

Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Jembatan di perbatasan Barabai dan Kadangan-1928 (sumber : KITLV Univ Leiden Library)

Oleh : Rendra

Pemerhati Sejarah dan Budaya
Wakil Ketua Syarikat Adat, Sejarah dan Budaya ( SARABA) Hulu Sungai
Admin IG Sejarah :@tahukah_pian

Selama ini jika kita berbicara tentang "Banjar" atau "urang Banjar" di Kalimantan Selatan, kadang cenderung selalu tertuju sebatas kawasan Banjarmasin yang terletak di hilir Sungai Barito atau muara Sungai Martapura sebagai representasi dari Kalimantan Selatan. Jika melihat "hanya" Banjarmasin dan sekitarnya saja sebagai representasi dari Kalimantan Selatan maka sudah tentu akan banyak terjadi ketimpangan pada  sisi unsur sosio-kultur dan budaya. Terlebih yang menyangkut sejarah Kalimantan Selatan itu sendiri.

Tahukah Anda tentang kawasan "Hulu Sungai" di Kalimantan Selatan ?

Bagi masyarakat Kalimantan Selatan pasti sudah tidak asing lagi dengan daerah yang bernama Hulu Sungai.  Yakni, wilayah yang terbentang sepanjang sisi sungai Nagara (anak sungai Barito) serta wilayah lembah dan pegunungan di utara Kalimantan Selatan dimana pada sebelah timurnya dibatasi oleh pegunungan Meratus yang berhulu akhir di Kabupaten Tabalong. Kawasan hulu sungai sebagian besarnya dihuni oleh sub entis Banjar Pahuluan dan Banjar Batang Banyu.

Kawasan Hulu Sungai sekarang terbagi menjadi beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.

Mengapa mengenal Kalimantan Selatan cenderung harus dimulai dari Hulu Sungai ?

Andin Alfi ketua organisasi SARABA Hulu Sungai dalam tulisannya "Mengenal Hulu Sungai Tanah Banjar, Melayu Pedalaman yang Memengaruhi Nusantara" menyebutkan "di hulu sungai lah sebenarnya pusat peradaban dan kebudayaan orang Banjar terbentuk. Menjadi besar dan tetap hidup hingga sekarang ini. Rasanya akan sulit sekali untuk memahami Banjar tanpa memahami Hulu Sungai," ujar Andin Alfi.

Saat kita berbicara budaya, peristiwa sejarah maupun tentang terbentuknya sebuah identitas dasar masyarakat Kalimantan Selatan yang umum disebut Suku Banjar ini maka akan sulit "berpaling" dari dominasi peran kawasan "Hulu Sungai".

Kawasan "Hulu Sungai" mendominasi sebuah kerangka besar terbentuknya identitas Kalimantan Selatan. Bahkan, untuk hal penting yang menyangkut sejarah terbentuknya suatu komunitas sosial masyarakat, yang pada kemudian hari menjadi bentuk sebuah Negara (state) dan system pemerintahan tradisional di Kalimantan Selatan berawal dari kawasan Hulu Sungai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline