Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Mengapa Banyak Sarjana Masih Menganggur?

Diperbarui: 2 Oktober 2025   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/nadiaimanda3 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Februari 2025 tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan universitas masih cukup tinggi, yaitu 5,25%, meskipun sudah berpendidikan tinggi, banyak sarjana tetap kesulitan mendapat pekerjaan. Mengapa ini bisa terjadi?

Penyebab Utama Pengangguran Sarjana

  • Keahlian Tidak Sesuai dengan Kebutuhan Industri: Banyak perusahaan merasa kompetensi lulusan perguruan tinggi belum sesuai dengan kebutuhan kerja. Kurikulum kampus sering lebih fokus pada teori daripada keterampilan praktis. Soft skills sseperti komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah juga masih kurang dilatih. Akibatnya, perusahaan sulit mencari tenaga kerja yang siap pakai, sementara sarjana kesulitan masuk dunia kerja.
  • Lapangan Kerja Terbatas: Jumlah lapangan kerja untuk lulusan pendidikan tinggi belum sebanding dengan banyaknya sarjana. Investasi yang masuk lebih banyak ke sektor yang tidak memerlukan tenaga kerja S1, sehingga peluang kerja untuk lulusan universitas jadi sempit.
  • Terlalu Banyak Lulusan di Bidang Tertentu: Beberapa jurusan, khususnya di bidang sosial dan humaniora, menghasilkan lulusan jauh lebih banyak daripada daya serap pasar. Sebaliknya, bidang dengan permintaan tinggi seperti teknologi informasi (IT) masih kekurangan tenaga kerja terampil.
  • Minim Pengalaman Kerja Nyata: Banyak sarjana belum punya pengalaman kerja karena program magang yang kurang relecan atau tidak diwajibkan. Ini membuat perusahaan ragu untuk merekrut mereka karena perlu pelatihan tambahan.
  • Ekspektasi Gaji dan Posisi Terlalu Tinggi: Sebagian sarjana memilih menunggu pekerjaan "ideal" dengan gaji tinggi ketimbang menerima pekerjaan awal sebagai batu loncatan. Sikap terlalu selektif ini justru memperpanjang masa menganggur.
  • Kurang Proaktif Mencari Informasi: Selain faktor "orang dalam" yang sering mengalahkan kompetensi, akses informasi lowongan kerja juga tidak merata. Di luar Jawa, informasi pekerjaan sering lebih sulit didapat.

Langkah Mengatasi Pengangguran Sarjana

Masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Pemerintah, kampus, dan sarjana sendiri perlu bekerja sama.

1. Peran Pemerintah

  • Dorong Investasi yang Membuka Banyak Lapangan Kerja: Fokus pada sektor padat karya dan teknologi tinggi yang butuh tenaga kerja terdidik.
  • Perkuat Balai Latihan Kerja (BLK): Sediakan program pelatihan (upskilling dan reskilling) agar sesuai kebutuhan industri.
  • Program Magang Nasional: Perluasan program magang bergaji untuk membantu lulusan baru mendapat pengalaman kerja nyata.
  • Transformasi Ekonomi dan UMKM: Dukung pertumbuhan UMKM serta hilirisasi industri agar lapangan kerja makin banyak.

2. Peran Perguruan Tinggi

  • Reformasi Kurikulum: Perbarui kurikulum agar selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.
  • Perbanyak Magang dan Praktik: Wajibkan mahasiswa mengikuti program magang yang relevan dengan jurusan.
  • Latihan Soft Skills: Masukkan pelatihan komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah dalam perkuliahan.
  • Tumbuhkan Jiwa Wirausaha: Dorong mahasiswa berpikir sebagai pencipta lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja.

3. Peran Individu (Sarjana)

  • Aktif Tingkatkan Keterampilan: Ikuti kursus, pelatihan, atau sertifikasi yang relevan, terutama di bidang digital.
  • Bangun Jaringan Profesional: Manfaatkan seminar, organisasi, atau platform seperti Linkedln untuk memperluas koneksi.
  • Fleksibel terhadap Pekerjaan Awal: Jangan terlalu pilih-pilih. Pengalaman pertama bisa jadi batu loncatan karier.
  • Berani Memulai Usaha Sendiri: Selain menjadi pilihan karier, wirausaha juga membantu menciptakan lapangan kerja baru.

Kesimpulan

Pengangguran sarjana adalah masalah bersama yang harus diatasi lewat sinergi. Pemerintah perlu menciptakan iklim kerja yang kondusif, kampus harus melahirkan lulusan yang siap kerja, dan para sarjana harus mau mengembangkan diri serta lebih terbuka pada berbagai peluang. Dengan kerja sama ini, peluang kerja bagi sarjana akan semakin luas dan masalah pengangguran bisa berkurang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline