Lihat ke Halaman Asli

Adi Nestiadi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Desain Pembelajaran Education for Suistainable Developmen (ESD) dalam Meningkatkan Literasi Lingkungan dan Keterampilan Abad21 pada Matakuliah Ekologi

Diperbarui: 26 April 2025   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Desain Pembelajaran Education for Sustainable Development (ESD) dalam Meningkatkan Keterampilan Abad ke-21

pada Mata Kuliah Ekologi dengan pendekatan model ADDIE

Pendahuluan

Perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan ketimpangan sosial merupakan tantangan global yang membutuhkan solusi berbasis pengetahuan dan kesadaran kolektif. Dalam konteks ini, pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk generasi yang mampu berpikir sistemik, berinovasi, dan bertindak secara bertanggung jawab. Khususnya Pendidikan tinggi berperan penting dalam menghadapi tantangan global abad ke-21, seperti krisis iklim, ketimpangan sosial, dan degradasi sumber daya alam. Pendidikan tinggi dituntut untuk tidak hanya memberikan pengetahuan akademik tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti critical thinking, creativity, collaboration, dan communication (4Cs) (Partnership for 21st Century Skills, 2019).

Selain itu, isu keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama dalam kurikulum pendidikan, khususnya pada mata kuliah Ekologi. Mata kuliah Ekologi menjadi landasan penting dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Namun, pembelajaran Ekologi perlu diarahkan pada pendekatan yang lebih kontekstual dan berorientasi masa depan, yaitu melalui integrasi ESD dan keterampilan abad ke-21. Mata kuliah Ekologi, sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, memegang posisi strategis dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang keterkaitan antara manusia dan lingkungan. Namun, pendekatan konvensional yang menekankan hafalan konsep seringkali tidak cukup untuk membentuk kesadaran ekologis dan keterampilan hidup yang dibutuhkan saat ini (UNESCO, 2020). Pembelajaran ekologi berfokus pada interaksi antara organisme dan lingkungan. Dalam konteks ESD, pendekatan pembelajaran ekologi perlu mencerminkan prinsip keberlanjutan dan relevansi sosial, termasuk studi kasus lokal, proyek berbasis komunitas, dan kolaborasi lintas disiplin (Orr, 2004).

Landasan Konseptual

1. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development/ESD)

Education for Sustainable Development (ESD) adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memberdayakan individu dengan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan (UNESCO, 2017). Konsep ini menekankan tiga pilar utama:

Lingkungan (pemahaman ekosistem, konservasi sumber daya alam, mitigasi perubahan iklim).

Sosial (keadilan, kesetaraan, partisipasi masyarakat).

Ekonomi (pembangunan inklusif, konsumsi berkelanjutan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline