Rasa tanpa Raga

Meringkas rasa yang ada
Melalui sebuah cerita
Tidak akan mudah
Begitu juga melupakannya
Membutuhkan usaha dan Bismillah
Namun justru menguatkan rasa
Dimana aku dan dia tidak bersama
Hanya sekedar menyapa dan tertawa
Tapi, nyatanya itulah yang membuatku payah
Dalam upaya menganggap semuanya enyah
Termasuk ringkasan cerita ada dan tiada
Apakah kamu juga merasakannya?
Jika tidak, mengapa harus selalu datang?
Di saat bayanganmu sudah hilang
Sedangkan melihatmu membuatku tak berdaya
Terlihat payah di tengah rasa dan asa
Dan aku hanya bisa merindukanmu dalam kata
Tanpa bisa berlari dengan gegabah
Untuk bisa sekedar menatap bukan menetap
Bisakah kita saling melupakan segala rasa?
Karena semua terasa tidak nyata
Hanya ada rasa tanpa raga
Bahkan rindu diredam kata dan damba

-adina-