Lihat ke Halaman Asli

Mendadak Menjadi Pendengar Setia Radio

Diperbarui: 5 Desember 2022   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Media massa elektronik saat ini sudah berkembang sangat banyak modelnya. Dahulu andalan kita satu-satunya untuk mendapatkan berita dan hiburan sebelum zaman Kemerdekaan adalah radio RRI. Kini seiring perkembangan teknologi kita bisa menikmati beragam hiburan dan informasi penting terkini melalui beragam jaringan stasiun Televisi, channel Radio, Streaming, dan Media massa lainnya yang bisa kita akses kapan pun dan di mana pun. 

Teringat saat kecil dahulu manakala duduk di bangku Sekolah Dasar, acara yang wajib ditonton adalah Dunia Dalam Berita. Karena dari sanalah kita bisa mendapatkan beragam  informasi yang sedang terjadi. Televisi di rumah  akan dimatikan jika kami sudah selesai menonton acara Dunia Dalam Berita malam hari, dan kami pun akan segera tidur agar tidak kesiangan bangun untuk bersekolah esok paginya. Tetapi jika malam Minggu kami bisa lebih lama menonton acara Televisi,  itu pun diseleksi dahulu apakah tayangannya cocok untuk usia kami. 

Ada program dari sekolah untuk mencatat acara Cerdas Cermat yang ditayangkan oleh TVRI sebagai tugas sekolah. Jadi mendadak bernostalgia dengan acara tersebut. 

Bisakah Anda bayangkan bagaimana mencatat pertanyaan dan jawabannya dengan kondisi anak usia 10-11 tahun mengikuti acara Cerdas Cermat? 

Yups, dengan ide kreatif Ayah ku memfasilitasi tape recorder yang akan dipasangkan ke Televisi saat acara berlangsung. Cassete recorder akan merekam acara Cerdas Cermat yang berlangsung dan aku akan menuliskan seluruh pertanyaan lengkap dengan jawabannya selesai acara sembari ngemil cantik. Tugas sekolah pun bisa tuntas tepat waktu dan komplit. Ayah ku juaranya,... TOP!

Bagaimana dengan keberadaan Radio pada saat aku kecil dahulu?

Siaran Radio di saat aku kecil suka mendengarkan tausiah di pagi hari dari sebuah stasiun Radio Kayu Manis dengan Penceramah bapak K.H. Kosim Nurseha. Kami sekeluarga menjadi pendengar setia  siraman rohani sebelum kami berangkat beraktivitas. Radio juga menjadi hiburan kami di malam hari terlebih siaran dari sebuah stasiun Radio Suara Kejayaan. 

Bukan tanpa alasan kami sekeluarga senang menjadi pendengar setia radio SK, karena ada grup lawak yang multy tallent kala itu yaitu BAGITO dan lainnya. Saat itu juga kami sesekali mendengarkan siaran Radio dari channel lain seperti Prambors, Sonora, Elshinta dan lainnya. Bagi mama ku kehadiran siaran Radio kala kami sedang bersekolah menjadi hiburannya dengan menjadi pendengar setia serial yang fenomenal kala tahun 80-an, yaitu "SAUR SEPUH". 

Aku dan kakak ku tidak begitu mengikuti alur ceritanya karena memang aku tipe anak yang penakut.  Jika seorang nenek "Mantili" sudah mulai mengeluarkan suaranya, maka aku akan segera menutupi telinga dengan bantal atau kedua tangan ku. Entah mengapa pada saat itu kehadiran sosok nenek fenomenal itu membuat aku kurang suka menjadi pendengar drama berseri itu. Suara nenek itu begitu membius hingga aku ketakutan, apa lagi jika sosoknya tetiba hadir. 

"Oh, tidaaaaakkk..."

"Enyahlah kau Mantili dari hadapan ku"...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline