Mohon tunggu...
Amalia Nurin
Amalia Nurin Mohon Tunggu... mahasiswa

sedang kuliah di program studi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Warisan Budaya: Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang Kenalkan Kerajinan Gerabah di SD Negeri Cacaban 3 Kota Magelang

23 Juli 2025   18:56 Diperbarui: 23 Juli 2025   19:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pembuatan Gerabah (Dokumentasi Pribadi)

Magelang -- Pelestarian budaya lokal menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter generasi muda. Dalam upaya mendukung hal tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Magelang menggelar kegiatan edukatif bertajuk "Mengenal Warisan Budaya: Pengenalan Gerabah kepada Anak Sekolah Dasar Guna Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Kerajinan" yang dilaksanakan di SD Negeri Cacaban 3, Kota Magelang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program pengabdian mahasiswa yang bertujuan untuk mengenalkan kerajinan gerabah sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Gerabah, yang merupakan seni membentuk tanah liat menjadi benda pakai maupun hias, telah menjadi bagian dari sejarah panjang peradaban Nusantara. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, eksistensinya mulai tergerus oleh produk-produk modern.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal kepada anak-anak sejak usia dini. Materi yang disampaikan mencakup sejarah gerabah, proses pembuatannya, serta jenis dan fungsi gerabah dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya itu, siswa juga diajak untuk melihat, menyentuh, bahkan mencoba membuat gerabah sederhana dari tanah liat secara langsung.

"Kami ingin anak-anak sejak dini mengenal dan mencintai budaya lokalnya, terutama kerajinan tradisional seperti gerabah yang kini mulai jarang ditemui," ujar salah satu mahasiswa penyelenggara kegiatan.

Kegiatan berlangsung dengan suasana penuh antusias. Anak-anak tampak senang saat memegang tanah liat dan membentuknya menjadi berbagai bentuk sederhana.Tidak sedikit dari mereka yang tertawa dan bersemangat menunjukkan hasil karya mereka kepada guru dan teman-temannya.

Wali kelas 2 SD Negeri Cacaban 3 menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena mendekatkan siswa dengan kekayaan budaya daerah secara nyata. "Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung yang sangat berharga," ungkap beliau.

Dari sisi sekolah, kegiatan ini juga dinilai mampu memperkuat pembelajaran tematik dan profil pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi "beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia" serta "berkebinekaan global." Melalui pembelajaran budaya lokal, siswa dapat memahami identitas bangsanya sekaligus menghargai karya leluhur.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia kampus dan sekolah dapat melahirkan proses pendidikan yang lebih kontekstual dan membumi. Diharapkan, melalui langkah kecil ini, semangat pelestarian budaya akan terus tumbuh dan tertanam kuat dalam benak generasi muda Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun