Dini hari, lima belas menit jelang pergantian malam.
Satu nyawa kembali terselesaikan.
Bau anyir bersautan dengan wewangian kembang,
seolah memberi ilusi jika dosa juga butuh pengampunan.
Sekumpulan berbaju hitam,
berderet merapalkan mantram.
Sebagian khusyuk tertunduk dalam diam,
sebagian lagi terisak tak merelakan.
"Sudikah kau melepas ke pemakaman?",
tanya seorang parobaya bersorban.
Sayang, hening, tak ada sahutan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!