Mohon tunggu...
Amirul Jannah
Amirul Jannah Mohon Tunggu... 12 MIPA 7

hiiii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sultan Syarif Kasim II: Semua Demi RI

14 November 2021   21:54 Diperbarui: 14 November 2021   22:07 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Kala itu 1917, dengan harta yang dimilikinya, Sultan Syarif Kasim II membangun Sekolah Agama Islam yang diberi nama Madrasah Taufiqiyah Al-Hasyimiah. Sebelum itu ia telah leih dahulu berdikusi dengan para petinggi di Kesultanan dan juga istrinya.

    "Istriku apakah kau setuju dengan keputusanku untuk membangun sekolah agama Islam yang akan kuberi nama Masdrasah Taufiqiyah Al-Hasyimiah?", tanya Sultan Syarif Kasyim II pada permaisurinya.

    "Jika tujuanmu bukan hanya untuk menandingi sekolah yang didirikan pemerintah Hindia Belanda aku sangat setuju. Aku tidak mau kau mendirikannya hanya karna untuk menandingi pemerintah Hindia Belanda saja", jawaban tegas sang permaisuri.

    "Pendidikan yang ku maksud selain sebagai menimba pengetahuan agama Islam, juga sebagai menanamkan semangat kebangsaan, harga diri dan jiwa patriotisme", alasan Sultan Syarif Kasyim II.

    "Baiklah jika itu alasannya maka aku akan sangat menyetujuinya. Tapi apakah kau baik baik saja dengan hartamu yang bisa terkuras untuk membangun semua itu?", tanya permaisurinya.

    "InsyaAllah saya ikhlas. Berjuang dijalan Allah pasti akan ia ridho'i, saya tidak khawatir atraupun takut jika nantinya harta saja bisa sangat terkuras".

    Sekolah-sekolah susunannya menggunakan bahasa pengantar Melayu dan Hindia Belanda. Dengan harta yang dimilikinya, sultan juga mengirimkan anak-anak Siak yang cerdas ke Batavia. Sekolah dasar yang didirikan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang berdiri pada 1917 diperuntukkan bagi anak laki-laki dengan masa pendidikan selama 7 tahun. Selain untuk memperdalam ajaran Islam, Madrasah Taufiqiyah al Hasyimiah mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan umum.

    Kala itu pada tahun 1926 tepatnya setelah Sultan Syarif Kasyim II mengunjungi daerah di luar Siak, seperti saat menghadap Residen Sumatera Timur di Medan, juga ke Langkat atau Tanjungpura tiba tiba terbesit dalam pikiran sang permaisuri untuk membangun sekolah khusus untuk wanita. Ia pun mulai memberitahu suaminya itu tentang rencana yang ada dibenaknya itu. Lebih dulu mesti dibilang sebelum Sultan Syarif Kasyim menyetujuinya ia telah terlebih dulu menanyakan alasan sang istri.

    "Atas dasar apa kau tiba tiba terinspiras untuk membangun sekolah khusus wanita?", tanya sang sultan.

    "Saat aku menemanimu mengunjungi Medan, aku melihat disana sudah jauh lebih modern. Tidak sedikit para wanita yang melakukan pekerjaan pria. Emansipasi wanita disana sangatlah terlihat,tidak banyak perbedaan antara pekerjaan laki laki dan perempuan yang biasanya hanya dianggap lemah, aku pun ingin disini pun begitu", jelas sang permaisuri.

    "Tapi Sultan, maaf sekali jika harus menguras hartamu lagi," kekhawatiran sang permaisuri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun