Mohon tunggu...
Amirul Jannah
Amirul Jannah Mohon Tunggu... 12 MIPA 7

hiiii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sultan Syarif Kasim II: Semua Demi RI

14 November 2021   21:54 Diperbarui: 14 November 2021   22:07 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Sebagai pengisi kekosongan pemimpin di kesultanan maka sementara masa pemerintahan dipegang oleh dua orang pejabat yang mewakili raja yaitu Tengku Akbar Sayed Syagaf dan Datuk Lima Puluh selama 7 tahun. Di masa pemerintahan ayahandanya Sultan Sayed Hasyim dalam melaksanakan pemerintahannya, baginda dibantu oleh Dewan Menteri atau Dewan Kerajaan. Dewan inilah yang memilih dan mengangkat sultan. Dewan ini bersama sultan membuat undang-undang dan peraturan. Dewan itu terdiri dari Datuk-datuk Empat Suku, yaitu Datuk Tanah Datar Sri Pakermaraja, Datuk Limapuluh Sri Bijuangsa, Datuk Pesisir Sri Dewaraja dan Datuk Kampar Maharaja Sri Wangsa.

    Hingga pada waktunya tiba, saat Sultan Syarif Kasim mulai menginjak usia 21 atau yang bisa dibilang usia yang sudah cukup matang untuk menjadi sultan dia diresmikan sebagai sultan dari Kesultanan Siak. Tetapi sebelum itu ia telah lebih dulu untuk menikah dengan putri bangsawan yaitu Tengku Syarifah Latifah yang kemudian diberi gelar Tengku Syarifah. Pada saat itu, pada waktu tepat dimana Kasim dinobatkan menjadi Sultan Syarif Kasim II. Ia ragu ragu menuju mimbar penobatan. Tapi selalu terlintas wajah ayahnya yang selalu muncul dalam pikirannya seolah olah hadir langsung menyaksikannya. Semua rakyaknya berkumpul pada tempat dimana Kasyim di resmikan, tidak peduli mereka sedang apa mereka tetap berkumpul pada tempat penobatan demi menyambut sultan baru untuk kesultanan Siak Indapura yang amat dicintai mereka.

    Dengan dada ditegakkan dan kepala diangkat Kasyim berdiri didepan semua rakyat yang siap menyambut dirinya sebagai sultan yang baru. Dimulainya proses peresmian Kasyim menjadi Sultan Syarif Kasim II diiringi sorak soray penonton yang berbahagia. Sebelum Sultan Syarif Kasim II menyampaikan kebijakan baru dia telah terlebih dahulu sujud syukur memaknai lancarnya proses penobatan dirinya.

    "Assalamualaikum, saya Sultan Syarif Kasyim dengan ini telah resmi sebagai sultan di Kesultanan ini".

    "Dengan ini beberapa kebijakan baru akan saya umumkan kepada kalian semua wahai rakyatku yang amat saya cintai".

    "Saya menegaskan bahwa Kerajaan Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda".

    Kebahagiaan yang terlihat dari para rakyatnya sangat terpancar. Menyambut hadirnya pemimpin baru yang membawa angin segar untuk para rakyatnya. Terlebih selama ini Belanda selalu memperlakukan para rakyat dengan semena mena. Dengan pernyataan ini para rakyat pun merasa lebih lega. Sejak saat itu hidup rakyatnya sangat amat terjamin. Mereka tidak perlu khawatir akan kedatangan Belanda saat sedang terlelap dalam kegelapan malam. Pengangkatan Sayed Kasim sebagai sultan dilakukan oleh Datuk Empat Suku yang merupakan Dewan Kerajaan Siak. Dewan inilah yang bertugas membuat peraturan dan undang-undang kerajaan. Sultan Syarif Kasim membuat aturan perundang-undangan mengenai pemerintahan di daerah. Dalam aturan tersebut dibagi wilayah yang setiap wilayahnya akan dipimpin satu raja.

    Tidak berselang lama setelah penobatan Sultan Syarif Kasim II berlangsung, berita itu dengan cepat menyebar keseluruh penjuru Riau, maka saat itu juga berita itu sudah sampai ketelinga pemerintah Hindia Belanda. Seketika itu pemerintah Belanda ketar ketir akan kebenaran berita tersebut. Maka itu para koloni Belanda mengadakan rapat darurat menyusul kegelisahannya setelah berita pengangkatan itu.

    "Apa kalian sudah mendengar berita bahwa Kesultanan Siak telah menobatkan secara resmi putranya? yang dikabarkan memiliki sikap yang progesif dan juga berwawasan luas setelah mengemban studinya di Batavia", kegelisahan para pemerintah Belanda.

    "Kita harus segera mengambil tindakan sebelum semua nya bertambah rumit untuk kita,"

    "Bagaimana sebagai tindakannya kita mulai mengecilkan guna dan fungsi Dewan Kerajaan dan bahkan kalau bisa Dewan Kerajaan dicerai-beraikan,", usulnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun