Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Unik Santri Gontor Membela Sang Kyai

9 Juni 2017   16:57 Diperbarui: 12 Juni 2017   22:44 5280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian ketika menjadi santri qudama' (santri lama) barulah mereka dianjurkan untuk mengikuti berkegiatan dan berorganisasi untuk meningkatkan tembok (kwalitas diri) setelah kokohnya  fondasi (moral dan akhlak serta sifat dan sikat gontori). Meki demikian, santri lama harus tetap tidur di hujroh (kamar) maskan, berkegiatan dan mengikuti disiplin maskan  di bawah bimbingan kakak-kakak kelasnya. Apalagi ketika kelas lima yang hampir seluruh hidupnya tercurah pada mengurus  'maskan', bisa dipastikan detak jantung dan hembus nafas mereka banyak diprsikan untuk kegiatan maskan.

4. Upload bagian (OPPM / KOORDINATOR PRAMUKA / DIESEL / PEMBANGUNAN / ADMINISTRASI dan PROLETAR)

Anak-anak SMP dan SMA mengenal Organisasi Siswa Intra Sekolah  (OSIS) sebagai kegiatan mereka berorganisasi. Demikian pula santri Gontor mengenal Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka atau yang sering disebut dengan 'koor' sebagai wadah mereka berorganisasi. 'koor' merupakan organi sasi pelajar yang mengurusi  kegiatan pramuka santri Gontor, sedangkan OPPM mengurusi semua hal yang berhubungan dengan santri selain pramuka. Bagian 'Diesel' mengurus perihal listrik di seluruh pondok.

Bagian pembangunan mengurusi pengairan dan sarana-prasarana. Bagian 'administrasi' mengurusi masalah tabungan, kiriman paket, dan juga wesel para santri. Demikian teorinya. Namun dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui kegiatan yang saling bersinggungan ataupun kolaborasi antara di semua organisasi. Hakikat semua organisasi ini seperti dawai, lirik lagu, dan petikan yang saling mengiringi dan melengkapi.

Kalau proletar, mereka adalah para santri multifungsi yang diberi tugas khusus untuk mengurus masjid, meramaikannya; mengurus club-club santri, dll.

5. Upload Status "Bahasa Arab Gontor"

Bahasa Arab dan Bahasa Inggris adalah dua bahasa yang mendarah daging bagi santri Gontor. Bahasa Arab dijadikan bahasa sehari-hari  selama dua minggu dan dua minggu lainnya dengan menggunakan bahasa Inggris, demikian seterusnya. Yang unik dari "bahasa Arab Gontor" adalah susunan bahasanya yang hanya dimengerti oleh santri gontor saja. Dalam tata bahasa Arab bahasa Arab Gontor termasuk bahasa Arab yang kurang benar karena tidak memenuhi kaidah bahasa Arab, dan hanya digunakan dalam percakapan dengan teman sejawat saja.

Misalnya saja "anta dzalik kaifa, sih" --kamu itu bagaimana, sih-;atau "ane ju' jiddan, pek. Maujud idam la' /" --"aku lapar sekali. Kamu punya lauk apa enggak. Namun untungnya santri gontor dibekali dengan pondasi bahasa yang kokoh melalui kelas-kelas pagi maupun melalui bagian bahasa, sehingga mengerti tatabahasa yang benar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dengan fasih layaknya orang Arab. Maka tidak mengherankan jika alumni gontor sering menjadi  penterjeman bagi  tamu-tamu yang datang dari Arab sana.

6. Upload tentang kenangan lama

Setiap sudut Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki kenangan di sanubari santri: fasl (kelas), math'am (dapur tempat makan), Qoah (balai pertemuan), masjid, syirkah (koperasi), maskan, hammam (kamar mandi), jaryu'sobah (lari pagi), mudabbir (pengurus asrama) semuanya memiliki kenangan yang tidak bisa terlupakan.

Mari sedikit diingat bagaimana suasana antrian makan malam di math'am. Dari asrama santri baru mereka melesat berlarian menuju math'am dengan menenteng sohn(piring) di tangan kanan dan qisun-na'li (tas sandal) di tangan kiri, melewati lautan manusia, berkejaran dengan teman sejawat yang mendadak menjadi rival larinya untuk mendapatkan asupan pangisi perut lebih dulu dari mereka. Mari diingat juga bagaimana ekspresi santri lama yang berlari secepat kuda  menuju masjid untuk melakukan ngajidan solat maghrib secara tiba-tiba disapa oleh seorang lelaki perkasa dengan sajadah hitam di bahu kirinya sambil berkata, "ya akhiii, ta'aluu huna. Laqod taakhhortum" , atau kalau diIndonesiakan berbunyi "kamarilah adikku. kalian sudah terlambat", lalu beberapa detik kemudian semuanya sudah dalam posisi push-up lantaran telat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun