Cukup banyak hal yang berkesan dalam kegiatan jamuan santap siang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 12 Desember lalu. Apabila dituliskan semuanya, maka akan menjadi relatif banyak artikel. Salah satunya adalah terkait artikel favorit Jokowi di media netizen.
Dalam pidatonya dihadapan para blogger Kompasiana atau yang disebut Kompasianers, Jokowi menyatakan bahwa di era digital sekarang ini, opini publik bukan hanya dibangun oleh nara sumber maupun media massa. Justru media sosial (medsos) juga dirasakan begitu kuat membentuk opini. Opini di medsos tersebut ada yang berisi fitnah dan pemutarbalikan fakta, tapi juga tidak sedikit netizen melalui tulisannya mampu memberi rasa optimisme, integritas, kejujuran dan menumbuhkan etos kerja.
Semua peserta menyimak dengan seksama apa saja yang sedang dikatakan oleh sang Presiden RI dalam pidatonya. Saya pun berkonsentrasi penuh dan mencatat beberapa unsur penting dalam pidato Jokowi. Saya mencatatnya pada amplop undangan karena terlupa membawa kertas atau buku catatan. Saya menilai apa yang dikatakan sang Presiden perlu diketahui secara luas oleh rakyat Indonesia.
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah terkait jenis artikel yang sepertinya menjadi kesukaan atau favorit Jokowi. Artikel-artikel tersebut yaitu Tulisan yang mengajarkan integritas dan kejujuran, Tulisan tentang optimisme dan harapan ke depan, serta Tulisan tentang etos kerja. Tulisan-tulisan seperti ini kemungkinan besar akan menarik perhatian sang Presiden untuk membacanya, tentu saja bila sedang ada waktu senggang.
Adapun bagaimana penafsiran terkait tulisan-tulisan yang disukai oleh Presiden Jokowi tersebut, saya serahkan sepenuhnya kepada masing-masing pihak, netizen, blogger dan kompasianer. Saya pribadi merasakan bahwa di Kompasiana sangat banyak artikel-artikel yang membahas tentang integritas/kejujuran, optimisme dan harapan ke depan, serta etos kerja.
Artikel-artikel tersebut dibuat oleh penulis-penulis yang mengetahui secara langsung bahkan seringkali adalah pelakunya sendiri yang kemudian membagi ceritanya di Kompasiana. Mungkin hal ini yang menyebabkan Jokowi tertarik dan sering membaca artikel-artikel di Kompasiana. Presiden Jokowi juga mengharapkan para netizen termasuk blogger di dalamnya dapat memperbanyak tulisan-tulisan yang mengangkat ketiga hal tersebut yaitu terkait integritas/kejujuran, optimisme dan harapan kedepan, serta etos kerja.
Saya kira, kita semua sepakat bahwa memang tulisan-tulisan yang demikianlah yang memberikan manfaat bagi kita semua dan publik secara luas. Negara kita sedang berusaha membangun berbagai insfrastruktur yang masih banyak tertinggal dari negara-negara lain. Selain itu juga berbagai sektor ekonomi terus dibenahi agar terus tumbuh dan mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi negara kita akan segera memasuki era pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Belum lagi masih banyak para mafia dan koruptor yang berkolaborasi ingin menjajah negeri ini agar dapat mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi kepetingan mereka.
Maka tidak bisa tidak, masyarakat dan rakyat Indonesia harus segera disadarkan. Ada tantangan yang akan dan harus dihadapi. Terdapat kesempatan yang terbuka luas dan akan memberikan keuntungan besar bagi mereka yang siap. Juga jangan sampai lupa dan terlena, karena semua harus waspada dan bersama-sama memerangi para mafia dan koruptor yang terus menggerogoti uang negara dan berusaha mengeruk semua sumber daya alam hingga tak bersisa. Disinilah pentingnya peran netizen, blogger dan juga Kompasianer dalam membuat tulisan atau artikel yang positif, optimis, dan bermanfaat namun tetap bernas.
Hmmm…….. saya merasa tersanjung sekaligus bangga menjadi netizen dan blogger khususnya sebagai Kompasianer. Negara dan bangsa Indonesia ternyata membutuhkan kita. Mari jalankan peran kita sebagai blogger khususnya di Kompasiana atau di medsos manapun dengan sebaik mungkin, untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia. Salam.
