Mohon tunggu...
amirhamzahuinmataram
amirhamzahuinmataram Mohon Tunggu... Politik, Filsafat, Sosial Budaya, Keagamaan

saya adalah lulusan program studi Pemikiran Politik Islam UIN Mataram. saya menyukai isu filsafat, politik dan sosial keagamaan dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Seni

Syirik Modern: Kritik atas Kritik Orang Yang Mengkritik Budaya Tradisional

26 Juli 2025   10:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   08:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara manusia modern sering lupa bahwa handphone dan benda-benda duniawi lain bisa menjadi "berhala" baru---penentu nilai diri, pusat kecemasan, bahkan menjadi sarana kontrol atas orang lain.

Syirik bukan hanya milik masa lalu. Ia hadir dalam bentuk baru di zaman modern. Kita mungkin tidak lagi menggantungkan nasib pada keris atau dupa, tetapi kita menyerahkan hidup kita pada benda-benda digital. Ini adalah syirik modern---lebih halus, lebih canggih, dan lebih diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, sebelum mengkritik budaya leluhur, mari bercermin: adakah kita benar-benar bebas dari syirik, atau kita hanya menggantinya dengan versi yang lebih trendi dan bergengsi?. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun