Mohon tunggu...
Siti Amirotin Khasanah
Siti Amirotin Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

saya suka akan tantangan, di mana tantangan membuat kita lebih mengasah kemampuan kita. saya tipe orang yang insyaAllah dapat bertanggung jawab dan amanat. kemudian untuk minat saya ada di sastra, seni budaya dan ilmu pengetahuan sains, terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Pelestarian Biodiversitas Tropis di Kampus UIN Walisongo Semarang

30 Oktober 2022   10:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:04 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencapaian Kampus hijau atau di sebut juga Green Campus, ini bukan semata-mata mengikuti trend tetapi sebagai bentuk kesadaran terutama di civitas perguran tinggi yang akan menciptakan generasi peduli lingkungan. Green Campus, dalam aspek pelestarian biodiversitas berkonteks pada pengelolaan pelestarian dan pemanfaatan makluk hidup mencakup hewan, tumbuhan dan mikroorganisme pada ekosistemnya. Green Campus menjadi gerakan nyata bagi civitas akademik untuk berkontribusi pada kemanusiaan dan peradaban. Maka perlu di tanamankan aspek mendasar pada sikap dan pola pikir seluruh civitas akademik perguruan tinggi untuk peduli dengan lingkungan.

Pelestarian Biodiversitas dapat dilakukan dengan konservasi, salah satu upaya yang mudah yaitu memilah sampah. Memanfaatkan sampah non organik untuk di daur ulang dan memanfaatkan sampah organik sebagai kompos. Dalam praktiknya mahasiswa Biologi membuat pupuk bokasi dari serasah daun serta membuat kerajinan dari daun sebagai gantungan kunci. Di UIN Walisongo terdapat gerakan mahasiswa dalam penangan sampah non organik yaitu BSW ( Bank Sampah Walisongo). Kampus UIN Walisongo juga berkerja sama dengan salah satu star up di bidang pengelolaan sampah berbasis android, Mountrash.

Bentuk pelestarian biodiversitas flora dan fauna yaitu dengan penanaman pohon. Penghijaun dilakukan dengan menanam pohon sehingga akan terbentuk ekosistem. Penghijauan di lingkunga kampus dapat menciptakan lingkungan belajar mahasiswa menjadi nyaman, indah, dan sehat dalam lingkungan belajar. Kampus UIN walisongo bekerja sama dengan dinas lingkungan hidup kota Semarang untuk melakukan penghijauan di dalam kampus dan sepanjang jalan Prof. Dr. Hamka Ngaliyan. Fakultas Sains dan Teknologi memiliki fasilitas gedung Green House dan Gedung Kultur Jaringan yang digunakan untuk praktik mahasiswa Biologi dan Pendidikan Biologi. Fasilitas tersebut digunakan untuk belajar teknik budidaya tanaman, yang menjadi salah satu bentuk upaya pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati flora. Terbentuknya ekosistem yang baik akan menjadi habitat fauna.

Kondisi kampus yang asri dengan banyaknya keanekaragaman flora dan Fauna dimanfaatkan sebagai media sumber belajar yang menyenangkan. Penggunaan lingkungan sebagai media belajar tidak banyak mengalami kesulitan, karna pada dasarnya jurusan biologi mempelajari makhluk hidup dan lingkunganya. Proses belajar yang dilakukan seperti mengidentifikasi dan memberikan penamaan pada tumbuhan dan Tamanan serta mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.

Upaya pelestarian biodiversitas di kampus tidak hanya bermanfaat bagi keberlangsungan kegiatan pembelajaran untuk mahasiswa biologi, tetapi sangat bermanfaat bagi kampus. Pelestarian biodiversitas seharusnya tidak hanya dituangkan dalam kata-kata, dilantangkan dalam visi maupun misi. Tetapi harus benar benar digalakkan. Berbagai program atau kegiatan kampus dilakukan dengan mengesampingkan biodiversitas. Banyak yang tidak sadar, tetapi dapat kita rasakan. Menghilangnya lahan hijau, jumlah spesies fauna yang mulai berkurang sehingga menimbulkan beberapa dampak yang kita rasakan sekarang, seperti udara bertambah panas, pencemaran udara yang cepat meningkat, kondisi lingkungan kampus yang kurang baik, langkanya sumber daya, ketidakseimbangan ekosistem, kualitas kesehatan menurun, bahkan banyaknya bencana alam  merupakan bukti bahwa biodiversitas di kampus merupakan elemen penting yang harus dilestarikan.

Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang efektif sehingga dapat mencegah hal buruk yang terjadi. Mahasiswa sebagai agent of change adalah tonggak pelopor perubahan dengan melakukan pergerakan yang menghasilkan solusi efektif. Hal tersebut dapat dibuktikan misalnya dengan melakukan reboisasi atau penanaman kembali pada lahan yang rusak di sekitar kampus UIN Walisongo Semarang. Kegiatan dari pergerakan tersebut tentunya diharapkan mampu merekonstruksi fungsi penghijauan sebagai pendukung paru-paru dunia dan habitat alami satwa.

Selain itu, mahasiswa Biologi juga dapat menyelenggarakan kegiatan yang edukatif tentang usaha pelestarian biodiversitas, konservasi alam baik dalam lingkup satu kampus ataupun umum. Akan tetapi, sebelum melaksanakannya dibutuhkan kesadaran diri masing-masing mahasiswa terhadap pelestarian biodiversitas tersebut. 

Contohnya dengan melakukan hal kecil tetapi berdampak besar, tidak membuang sampah di sembarang tempat serta menjaga kebersihan lingkungan kampus UIN Walisongo Semarang. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa begitu pentingnya aktualisasi dari pelestarian biodiversitas tropis di kampus UIN Walisongo Semarang yang dapat mewariskan mata air bagi generasi walisongo yang akan datang, membawa manfaat ketenangan dan keseimbangan ekosistem sehingga UIN Walisongo pun dapat terhindar dari hal buruk yang berhubungan dengan alam dan mengarah pada kedamaian. Salam lestari, salam konservasi !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun