Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Langkah yang Tepat

7 Februari 2022   09:26 Diperbarui: 7 Februari 2022   10:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koran cetak Sriwijaya Post edisi Senin (7/2/2022) Foto : Dok. Sripo

Langkah yang Tepat

Oleh aminuddin

MEMBACA berita di halaman depan surat kabar Harian Sriwijaya Post edisi Senin (7/2/2022) yang menye butkan Presiden RI Joko Widodo membatalkan semua kegiatannya seperti kunker ke daerah dan meng hadiri HPN di Kendari pada 9 Feb ruari merupakan langkah yang tepat. 

Dikatakan demikian karena hal ini sangat berkaitan erat dengan se

makin melonjaknya kasus covid-19 akibat varian omicron. 

Diharapkan hal ini juga diberlaku kan kepada warga kita yang ingin bepergian ke luar negeri dan masuk dan berkunjungnya wisatawan dari luar negeri. 


Juga kepada kepala daerah diminta menindaklanjuti apa yang dilaku kan Presiden ini. 

Bukan cuma diberlakukan kepada para pelajar dari semua jenjang pendidikan tetapi juga mencakup semua aktivitas perkantoran, pusat bisnis dan keramaian. 

Jadi jangan ada kesan 'tambal su lam. ' Pihak sekolah dibatasi tapi di luar sekolah terkesan dicueki. 

Sebab, seperti kita ketahui, akibat longgarnya penerapan proses, se karang banyak warga tidak lagi menggunakan masker, baik ke luar rumah untuk bekerja, berwisata, berbelanja dan keperluan kese harian lainnya. 

Kita jangan menganggap remeh varian omicron ini. Yang namanya covid tetap berbahaya dan menular ke banyak orang. 

Jangan karena menganggap remeh segala bentuk himbauan kita ke sampingkan. Kita anggap itu berlebihan dan hanya sekadar menakut-nakuti saja. 

Padahal dalam kenyataannya di lapangan justru hari demi hari varian yang dinilai tidak ganas ini justru menunjukkan grafik yang terus menarik. 

Bukan cuma di kota-kota besar seperti ibu kota Jakarta, dan Provinsi Jawa Barat saja, tetapi juga sudah merambah ke pelbagai daerah. 

Di Palembang saja, akibat meningkatnya kasus covid-19 varian omicron, diberlaku kan 50 persen PTM buat siswa didik. 

Ini bukan tidak mungkin akan berkelanjutan dan, jika menunjukkan tren yang terus menaik, diberlakukan 100 persen non tatap muka. 

Artinya, daring total. Sama seperti yang sebelumnya, semua dari rumah. Mulai dari sekolah, bisnis usaha hingga bekerja. 

Kita memang harus bukan hanya sepakat tapi juga sepaham, sehati dan setujuan bahwa covid-19 merupakan 'masalah besar' yang memerlukan kerjasama semua elemen untuk menghadapinya. 

Buang jauh-jauh sikap like dan dislike. Buang jauh-jauh dugaan bahwa covid-19 hanya akal-akalan dan menguntungkan segelintir orang. 

Biarkan itu angin lalu. Singgah sejenak kemudian berlalu. Yang penting sekarang mari kita hadapi lonjakan omicron ini dengan kepala dingin dan bijaksana. 

Apapun alasannya, omicron tak boleh berlama-lama di negeri ini. Dia harus pergi jauh-jauh dari sini. 

Di sini bukan tempat omicron. Di sini justru tempat bagi kita yang tak sedikit pun mau berdampingan dengan omicron. 

Katakan, hari ini kita perang melawan omicron. Besok, lusa dan seterusnya sudah ada kabar siapa pemenangnya. 

Kita atau omicron. 

Saya berharap kita lah yang menang. Bukan omicron. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun